Cegah Illegal Fishing, Mahasiswa ITS Gagas Sistem Keamanan Maritim Otomatis

Neneng Zubaidah, Jurnalis
Jum'at 17 Desember 2021 14:05 WIB
Ilustrasi rancangan teknologi hologram pada kapal nirawak yang melakukan verifikasi pada kapal asing ilegal (Foto: Dok ITS)
Share :

Ketua Tim Adhysta ini menjelaskan, data dari radar telah diintegrasikan secara ICBMS (IoT, Cloud, Big Data, Mobile, dan Security) dengan kapal nirawak dan AIS stasiun. Integrasi ini memungkinkan kapal nirawak dapat mendatangi koordinat kapal asing secara real time untuk melakukan proses peringatan dengan memanfaatkan teknologi holographic.

Teknologi hologram pada kapal memerangkap partikel udara lalu meneranginya dengan sinar laser untuk memunculkan gambar pada ruang udara. Gambar tersebut yang memungkinkan proses verifikasi dan komunikasi jarak jauh antara petugas di stasiun dengan pihak kapal asing. Apabila kapal asing tersebut bersikeras masuk, maka sistem akan memanggil Bakamla RI untuk melakukan tindak lanjut.

Mahasiswa asal Tangerang Selatan ini mengatakan, sistem yang mereka gagas berpotensi mengamankan 1,6 juta ton ikan dari kegiatan illegal fishing dan menghasilkan keuntungan sebesar Rp24 triliun dengan biaya ekspor ikan US$ 2 per kilogram. Dari aspek keamanan, sistem ini dapat meningkatkan pengawasan kapal illegal fishing hingga mencapai angka 85 %.

Berkat inovasi tersebut, tim bimbingan Wimala Lalitya Dhanistha ST MT ini telah berhasil membawa pulang medali emas di ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) ke-34 kategori presentasi Program Kreativitas Mahasiswa Gagasan Tertulis (PKM-GT), 29 Oktober lalu.

“Cukup kaget dan tidak menyangka karena kondisi daring sempat menyebabkan miskomunikasi,” ungkap Adi.

Mahasiswa angkatan 2020 ini mengutarakan, timnya berharap agar ide mereka dilirik dan ditelusuri lebih jauh oleh pemerintah, sehingga Marine Autonomous Security System dapat menjadi ujung tombak sistem keamanan perairan di Indonesia untuk mencegah ancaman illegal fishing.

“Tidak hanya di Natuna, namun juga di perairan Indonesia lainnya yang rawan illegal fishing,” tutupnya.

(Susi Susanti)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Edukasi lainnya