BANDUNG - Institut Teknologi Bandung (ITB) bekerja sama dengan berbagai peneliti dari universitas lain untuk mengembangkan teorema singularitas. Ini mereka lakukan sejak tahun 2005, dan berlangsung hingga sekarang.
(Baca juga: NASA Terus Menelusuri Keberadaan Lubang Hitam yang Hilang Misterius)
Professor Bobby Eka Gunara, penelitian bertujuan untuk mempelajari kestabilan lubang hitam terkait dengan keberadaan medan materi, yang secara umum diperlukannya pembuktian secara matematis keberadaan subgeometri terperangkap (crapped submanifold) yang terkait sifat termodinamika lubang hitam.
(Baca juga: Deretan Fakultas ITB yang Sepi Peminat, Mana Saja?)
“Tidak hanya itu, penelitian ini juga berguna untuk mempelajari teorema singularitas Hawking Penrose dalam dimensi yang lebih tinggi,” ujarnya dilansir laman resmi ITB, Selasa (26/10/2021),
Hasilnya, terdapat beberapa kesimpulan yang dihasilkan dari penelitan ini, yaitu:
1) Keberadaan formasi stabil lubang hitam dalam teori ini dijamin dengan adanya suku kinetik dan suku massa yang keduanya positif dari partikel berspin nol.
2) Keberadaan suku interaksi diri partikel berspin nol dapat menyebabkan ketiadaan lubang hitam.
3) Solusi lubang hitam dengan energi berhingga dijamin ada bila interaksi diri partikel berspin nol hilang di daerah yang sangat jauh.
4) Teorema singularitas Hawking Penrose masih berlaku secara khusus untuk ruang waktu statis, yakni massa lubang hitam tidak berubah.
"Penelitian ini juga bermanfaat untuk mengenal sifat-sifat geometri dan dinamika benda-benda langit di sekitar kita. Dengan begitu, kita mengidentifikasi bahaya dan manfaat benda benda langit tersebut," jelas Professor Bobby.
Penelitian ini melanjutkan riset dari ilmuwan Stephen Hawking serta Roger Penrose dalam meneliti keberadaan singularitas pada ruang waktu di tahun 1970, yang kemudian menghasilkan teorema Hawking Penrose.