Rawan Punah, Peneliti Internasional Minta Bahasa Daerah Diberi Peran Lebih Luas

Arif Budianto, Jurnalis
Senin 25 Oktober 2021 12:06 WIB
Peter Hywel Coleman menerima gelar HC dari UPI ( Foto: UPI)
Share :

BANDUNG - Pemerhati bahasa internasional Peter Hywel Coleman menilai bahasa daerah di Indonesia harus diberi peran lebih luas dalam beberapa aktivitas keseharian. Langkah tersebut diharapkan bisa mengurangi angka kepunahan bahasa daerah di Indonesia.

"Bahasa daerah mestinya mendapat peran tertentu dan diberi kesempatan dalam berbagai aktivitas keseharian," kata Peter Hywel Coleman saat press conference pemberian doktor Honoris Causa (HC) oleh Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).

Diketahui, saat ini Indonesia memiliki sekitar 700 bahasa daerah. Jumlah bahasa daerah di Indonesia terbanyak nomor dua di dunia setelah Papuanugini. Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mencatat, pada periode 2011 hingga 2019, sebanyak 11 bahasa daerah di Indonesia punah.

Baca juga: Menteri Nadiem Lengkapi Protokol Kesehatan 3M dalam 77 Bahasa Daerah

Lebih lanjut dia menjelaskan, dengan memberi peran yang lebih besar terhadap bahasa daerah, diharapkan akan meminimalisir kepunahan. Bahas daerah akan banyak digunakan masyarakat dalam kegiatan sehari hari. Misalnya pada ruang sastra dan promosi harian.

"Kita tidak boleh malu atau malas pakai bahasa daerah. Kita hagus bangga. Misalnya pada istilah pendemi seperti WFH (work from home) kenapa menggunakan bahasa Inggris. Akan lebih baik jika mengunakan bahwa Indonesia atau bahasa daerah," jelas dia.

Baca juga: Haruskah Anak Mengerti dan Bisa Bahasa Daerah Orangtua?

Kendati begitu, dia cukup bangga atas penggunaan bangsa Indonesia di seluruh daerah. Bahasa Indonesia bisa menjadi bahasa wajib negara, dan tidak mengunakan bahwa penjajah. Pengalaman negara jajahan, mayoritas menggunakan bahwa peninggalan negara kolonial.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Edukasi lainnya