JAKARTA- Bidang sains, teknologi, teknik dan matematika (STEM) harus terus digalakkan sejak masa sekolah. Khususnya untuk perempuan di jenjang SMA. Sudah bukan masanya lagi dikotak-kotakkan, perempuan diarahkan untuk masuk kelas IPS dan pria masuk kelas IPA.
(Baca juga: Peran Teknologi untuk Belajar Semakin Signifikan Pasca-Covid)
Direktur Bisnis Konsumer BRI Handayani menilai generasi muda bahkan generasi alpha sudah sangat tertarik dengan bidang STEM. Lalu untuk yang usia SMA sebaiknya jangan takut untuk fokus ke bidang STEM.
"Zamannya sudah beda dengan dulu saat SMA terbagi IPA dan IPS. Untuk perempuan cenderung ke IPS dan laki-laki ke IPA. Saya sendiri sangat suka bidang matematika, statistik, fisika, dan kimia. Karena itu hal-hal yang menarik dan membuat kita berpikir logis," ujar Handayani dalam webinar Girls Empowerement Through STEM Education di Jakarta (19/10/2021).
(Baca juga: Viral! Mahasiswi IPB Mirip Paula Verhoeven Ini Berbagi Tips Cepat Lulus Kuliah)
Lebih lanjut dia menilai anak-anak zaman sekarang sangat tertarik dengan hal-hal yang terkait STEM. Bahkan di keluarganya juga membuktikan tren tersebut. Karena putrinya sendiri juga berkecimpung pada bidang pengolahan data.
"Saya punya satu putri dan sehari-hari dia mengolah data untuk riset dan menggunakannya untuk memberikan masukan," akunya.
Dia juga mengatakan dari pengalaman acara Girls Take Over yang digelar BRI beberapa waktu lalu terlihat minat perempuan yang mendaftar mayoritas pada isu teknologi khususnya untuk menghadapi tren disrupsi. "Dalam program Girls Take Over yang belum lama ini dilakukan di BRI terlihat ketertarikan dari para pelamar pada teknologi kedepannya dan kaitannya dengan disrupsi," tambahnya.
Sementara itu, Pendiri dan CEO YCAB Foundation, Veronica Colondam mengatakan bidang STEM memiliki industri yang menjanjikan bahkan di masa depan. Karena itu dengan pandemi ini para orangtua akan semakin paham dengan STEM khususnya pentingnya teknologi.
"Sekarang minimal harus ada smartphone untuk bisa sekolah. Ini yang akan meningkatkan kepedulian orangtua untuk bidang STEM," kata Veronica.