Kesan dan Pesan Kocak Wisudawan ITB: Jadi Kaum Dhuafa Wi-Fi hingga Terbiasa Sakit Hati

Vanessa Nathania, Jurnalis
Sabtu 25 September 2021 17:45 WIB
pembacaan pesan dan kesan wisudawan ITB (Foto: Ist)
Share :

Ia menyebutkan hobinya adalah menunda apa yang tidak bisa ditunda, “jadi pantes orang tuanya menamakan juang, berjuang terus ini.” Celoteh sang rektor setelah membacakan hobinya.

Juang juga menyampaikan bahwa dirinya terbiasa belajar berkelompok, dengan sistem satu orang belajar dan yang lainnya bermain, termasuk dirinya. Sontak satu ruangan pun tertawa.

Isi kesan dan pesan Juang dilanjutkan dengan menyebutkan pengalaman main dirinya yang sangat berkesan, yaitu bisa lulus dengan teman seangkatan yang sama-sama suka menunda. Ia juga menambahkan cita-citanya dalam karir adalah dapat posisi yang tidak dapat diperintah oleh orang lain.

Selain itu, sang rektor juga mengungkapkan bahwa cita-citanya dalam hidup sangat luar biasa, yaitu ketika sudah tua, pagi-pagi menikmati secangkir kopi sambil melihat-lihat foto-foto saat muda, terutama saat masa kuliah.

Sang rektor secara blak-blakan mengomentari, “jadi sudah membayangkan tua ini” terhadap cita-cita Juang, hadirin yang mendengar sontak tertawa bersama.

Ia menutup kesan dan pesannya dengan motto, jangan menunda pekerjaan apapun, di mana hal ini sangat kebalikan dengan hobi yang disebutkan sebelumnya. Mendengar itu, satu ruangan tertawa dan bertepuk tangan mengapresiasi isi pesan dan kesan Juang.

“Jadi memang perlu perjuangan ini, Dek Juang” kata sang rektor.

Juang menutupnya dengan pesan supaya mahasiwa ITB lainnya jangan selalu memandang ke atas, tetap memandang ke bawah, di mana ada mahasiswa-mahasiswa seperti dirinya yang satu kampus.

(Khafid Mardiyansyah)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Edukasi lainnya