Sebagaimana prioritas pembangunan Presiden Joko Widodo yakni pembangunan dimulai dari perbatasan, sehingga daerah terluar menjadi titik tolak untuk memastikan tersedianya bahan bacaan.
“Sinergi dengan Kemenag ini untuk memastikan seluruh konten pembelajaran agama masuk di sini. Saya kira ini menjadi satu jawaban Kemenag untuk menjawab keterbatasan akses terhadap penduduk indonesia," jelasnya.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyetujui program mirroring untuk mendukung akses bahan bacaan, mengingat program penggandaan ini memiliki manfaat yang besar.
“Semoga portal ini bermanfaat terutama untuk guru, pendidik dan anak-anak di masa yang akan datang,” ungkapnya.
Selain peluncuran portal web dan penandatanganan nota kesepahaman, acara juga diisi dengan talk show dengan tema Literasi Digital dalam Moderasi Beragama Menuju Indonesia Unggul.
(Khafid Mardiyansyah)