JAKARTA - Juru Bicara (Jubir) Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Rumah Sakit (RS) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, dr. Tonang Dwi Ardyanto mengatakan, sebenarnya Indonesia tengah dilanda gelombang ketiga Covid-19.
Hal itu dapat dilihat dari pertambahan kasus Covid-19 yang melonjak drastis, RS yang kewalahan menerima pasien positif Covid-19, dan banyak tenaga kesehatan (nakes) yang terpapar SARS-CoV-2, hingga ada yang meninggal.
“Kita pernah menjadi yang tertinggi dan terbanyak di Asia, tapi saat ini kita sedang turun. Ini posisi menggambarkan kita sebenarnya ada di gelombang ketiga, hanya gelombang pertama seolah-olah tidak merasakan,” ujar dr. Tonang Dwi Ardyanto dalam Wedangan Ikatan Keluarga Alumni (IKA) UNS.
Baca juga: Kasus Covid Bertambah 49.509, Ini Sebarannya di 34 Provinsi
Berdasar realita di lapangan, dr. Tonang juga menyampaikan, saat ini Instalasi Gawat Darurat (IGD) di sejumlah RS mengalami pertambahan antrean yang banyak. Contohnya saja di RS UNS, antrean di IGD bisa mencapai 20-25 orang.
“Di RSUD Moewardi bisa sampai 60. Ada yang sampai di tenda, ada yang di selasar. Pasien menunggu untuk kamar. Itu kondisi hari ini yang tidak kita sangka,” ungkap dr. Tonang.
Baca juga: CT Value Menunjukkan Tingkat Keparahan Covid-19? Ini Kata Dokter Spesialis Patologi Klinis RS UNS
Lebih lanjut, ia mengatakan apabila pemerintah jadi untuk melonggarkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), yang perlu diperhatikan adalah potensi terjadinya lonjakan kasus Covid-19, seperti yang dialami oleh Inggris, Malaysia, India, termasuk Singapura yang dinilai sebagai negara paling berhasil menanggulangi pandemi Covid-19.