Dampak Belajar Online Selama Covid-19 Siswa Stres hingga Dugaan Bunuh Diri

Agregasi BBC Indonesia, Jurnalis
Jum'at 19 Februari 2021 13:37 WIB
Siswa di Mojokerto belajar online. (Foto:Sholahudin)
Share :

JAKARTA - Berawal dari rasa bosan yang terus menerus hingga merasa kesepian dan puncaknya stres dirasakan sejumlah siswa selama pandemi Covid -19.

Di masa pendemi semua siswa diharuskan melakukan proses pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau belajar online. Dari catatan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) pada kasus-kasus lebih parah lagi anak menjadi depresi dan nekat bunuh diri.

Bagi Lia, 16, siswa kelas XI di sekolah swasta di Gowa, Sulawesi Selatan, tak banyak yang diingatnya dari hari terakhirnya bersekolah secara tatap muka pada Maret tahun lalu.

"Seingatku, terakhir sekolah nggak ada ji yang berkesan. Cuma ke sekolah, belajar sampai sore tanpa pegang handphone, terus pulang sekolah barengan sama teman," kata Lia.

Baca Juga: Sekolah Online, Guru Perlu Lebih Banyak Interaksi agar Murid Tak Bosan

"Besoknya baru dapat notif WA (WhatsApp) dari guru kalau sekolah diliburkan dua minggu."

Sebagaimana anak seusianya, Lia sempat merasa senang bahwa sekolah diliburkan, meski juga merasa was-was.

"Lebih ke khawatir soalnya awal corona pada panik, tapi senang juga karena libur dua minggu nggak ada tugas-tugas. Eh… tau-taunya setahun liburnya."

Baca Juga: 800 Peserta Antusias Ikuti SKOOL Jadi Penyiar di Global Radio!

Kini, hari-hari biasa di sekolah pun terasa begitu berharga baginya, yang hampir setahun ini harus belajar jarak jauh.

"Banyak yang dikangenin. Kangen masa-masa kerja kelompok di kelas, berorganisasi, kangen juga jam istirahat, ke kantin, nyanyi-nyanyi bareng."

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Edukasi lainnya