Kedua orangtua Abey menyuruhnya untuk mengambil kuliah di UGM, dan akhirnya aku mengambil jurusan ekonomi, alasanya waktu semasa berkuliah di universitas swasta di tahun sebelumnya, banyak buku kuliah yang ditulis oleh-oleh dosen UGM. Sampai-sampai ia bertemu dengan salah satu penulis buku ekonomi favoritnya saat berkuliah di UGM.
"Sewaktu SMA aku menganggap jurusan ekonomi adalah jurusan tersulit, ternyata benar belajar ilmu ekonomi sangatlah sulit,"jelasnya.
Meski sulit, Abey tetap berusaha agar bisa belajar ilmu ekonomi di UGM. Salah satu tokoh inpirasinya dalam dunia ekonomi adalah Muhammad Yunus peraih penghargaan Nobel yang berhasil meningkatkan kesejahteraan rakyat miskin di Bngladesh dengan cara menciptakan kredit kecil bagi para wanita seperti penganyam tikar dan kemudian di jual dengan untung.
"Semangatnya dan tindakkannya yang melawan dan meniadakan mayarakat miskin sangat menginspirasi dan memotivasiku," jelasnya.
Banyak sekali teman-temanku yang setelah lulus, berharap bisa bekerja di bank, kementrian keuangan, dll. tapi aku tetap ingin menjadi analis pertambangan. Alasannya mata kuliah tentang ekonomi industri yang cukup berdekatan dengan industri pertambangan bisa membuatnya tetap tegus dalam bidang ini.
Dari semua pengalamannya itu, ada pelajaran penting yang dapat diambil, yaitu meski pernah gagal janganlah menyerah, percaya bahwa Yang di Atas punya rencana lain. Jadi jangan pernah menyerah ya calon mahasiswa.
"Aku belum mencapai sukses, namun yakin bahwa jalan yang kuambil benar adanya. Tidak salah meski kesalahan itu bisa kita perbaiki kemudian, lebih baik kita merancang kehidupan kita di awal agar tidak menyesal di kemudian hari," jelasnya.
(Dani Jumadil Akhir)