JAKARTA - Dekan Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia Agus Setiawan menyarankan persoalan bencana bukan hanya peran pemerintah, tetapi semua pihak termasuk masyarakat dan sekolah. Semuanya harus siap dan mempunyai kapasitas dalam persiapan menghadapi bencana dan mampu menjaga kesehatan serta penanganan masalah kesehatan pascabencana.
Semua bisa diawali penerapannya di tingkat sekolah. Artinya memasukkan komponen kebencanaan dalam kurikulum sekolah, baik intra maupun ekstre kurikuler. Khususnya intra kurikuler dapat mengembangkan kompetensi menjadi sasaran belajar siswa yang nantinya dimasukkan dalam mata pelajaran.
Melansir dari laman ui.ac.id, Minggu (5/1/2020), Agus mengatakan dalam menjalankan strategi itu, para guru diberi kebebasan untuk memasukkan sasarn belajar dan pelajaran terkait kebencanaan.
Selain itu, dapat membentuk kader kesehatan sekolah lewat program UKS. Melalui program ini, siswa dilatih bagaimana persiapan menghadapi bencana seperti banjir, menjaga kesehatan, dan penanganan setelah banjir.