7. Ingin Guru Memulai Perubahan dari Sekarang
Menurut Nadiem, jika ingin melakukan perubahan maka harus dimulai dari bawah, alias dari masing-masing guru sendiri. Apalagi, masing-masing guru lah yang tahu apa yang diperlukan murid-muridnya.
Baca juga: Hari Guru Nasional, Boneka Susan Ingin Jadi Guru
"Perubahan tidak bisa dimulai dari atas. Semuanya berawal dan berakhir dengan guru, jangan menunggu aba-aba, jangan menunggu perintah, ambilah langkah pertama. Besok, dimanapun Anda berada, lakukan perubahan kecil di kelas Anda. Ajaklah kelas berdiskusi bukan hanya mendengar," ujarnya.
"Berikan kesempatan murid untuk mengajar di kelas, cetuskan proyek bakti sosial yang melibatkan seluruh kelas, temukan suatu bakat dalam murid yang kurang percaya diri, wawarkan bantuan kepada guru yang sedang kesulitan. Apa pun perubahan kecil itu, jika setiap guru melakukan secara serentak, kapal besar bernama Indonesia ini pasti akan bergerak," tambah Nadiem.
8. Ungkap Besarnya Peran 'Guru Penggerak'
Sementara itu, Nadiem juga menyinggung mengenai 'Guru Penggerak'. Dirinya menjelaskan bahwa reformasi pendidik harus dilakukan. Akan tetapi, hal ini tak bisa dilakukan oleh pemerintah saja ataupun berdasarkan kurikulum, kebijakan, dan anggaran saja.
Baca juga: Hari Guru Nasional, Mendikbud: Tantangan Pendidikan Abad 21 Semakin Berat
"Saya di sini mengatakan bahwa itu (berdasarkan kurkulum, kebijakan dan anggaran) dampaknya sangat kecil dibandingkan gerakan di masing-masing sekolah, maka dari itu gerakan ini namanya guru penggerak," ketusnya.
"Apa sih guru penggerak, guru penggerak itu guru yang mengutamakan muridnya dari apapun, dia akan mengambil tindakan-tindakan yang diambil tanpa disuruh, tanpa diminta, ini untuk muridnya. ini yang harus kita tekankan di mana dia harus dibantu," lanjut Nadiem.
9. Sedang Menyusun Berbagai Inovasi
Menteri Nadiem memang terkenal sebagai sosok yang inovatif. Lihat saja Gojek di bawah kepemimpinannya. Maka dari itu, bukan tidak mungkin segala inovasi akan Dia tuangkan dalam Kemendikbud. Lebih-lebih, Nadiem mengaku eselon I sedang menyisir aturan-aturan inovatif itu.
"Detailnya masih disisir, semua Eselon I kompak menyisir aturan ini," kata Nadiem.
(Fakhri Rezy)