“Kebanyakan sudah ada untuk umur awal 5 sampai 6 tahun game-nya seperti memindah gambar balok, tapi ini menemukan sebuah suku kata dan ditujukan untuk anak umur 7 hingga 12 tahun,” ujarnya.
Tidak hanya berhenti hanya pada proses menciptakan saja, namun aplikasi permainan buatan Dimas tersebut juga sudah melalui proses uji coba untuk terapi pada 10 anak.
Pada tahap awal, Dimas mengatakan dilakukan pre test seperti: diharuskan membaca satu paragraf penuh, kemudian dilakukan penilaian atau scoring berapa banyak kata yang salah saat dibaca, setelah itu kesepuluh anak tersebut diminta bermain Dyslexia Game, lalu di test lagi dengan membaca paragraf yang sama dan dinilai lagi, hasilnya dari yang semula kesalahannya 5 kata setelah bermain game kesalahannya menurun menjadi 3 kata.
Selama pembuatan aplikasi tersebut, Dimas banyak berkonsultasi dengan psikolog Dr. IGAA Noviekayati, M.Si., dan dosen pembimbingnya M. Firdaus S.Kom., M.Kom.
(Susi Fatimah)