Sebagai mahasiswa rantauan yang jauh dari keluarga, Sigit mengaku sudah biasa sebab dirinya telah merantau sejak lulus Sekolah Dasar (SD). “Saya sudah merantau sejak lulus SD. Bagi saya, jauh dari kampung halaman bukan hal baru. Alhamdulillah saya tidak pernah sendiri,” imbuhnya.
Ketika masuk waktu sahur, sebagai anak kos yang terkenal dengan asas hemat demi kehidupan di hari berikutnya, Sigit lebih memilih membeli makanan jadi.
“Saya lebih suka membeli makanan saat sahur. Banyak warung makan yang sehat dan terjangkau. Kalau memasak, kan harus membeli bumbu dapur, peralatan masak sehingga ribet bagi anak kos-kos-an,” tutupnya.
(Susi Fatimah)