Sementara itu, salah satu guru SDLB-A YPAB Tegalsari, Yana mengatakan sangat senang jika Edu Braille digunakan sebagai alat belajar selain buku braille yang selama ini dipakai siswa tuna netra.
"Saya sangat senang dengan alat karya mahasiswa ITS Surabaya ini, untuk memudahkan para siswa tuna netra cepat bisa membaca huruf braille, sebab alat ini juga dilengkapi dengan suara untuk membantu siswa mengetahui kesalahannya," jelasnya.
Yana menuturkan, para siswa senang dengan suaranya sehingga bisa untuk belajar sekaligus bermain. Sementara menggunakan buku braille ada beberapa siswa tuna netra yang tidak bisa membaca huruf braille hingga kelas enam.
"Ya, dulu sih ada salah satu siswa tuna netra sampai kelas enam tidak bisa membaca huruf braille, dengan adanya alat ini saya sangat berharap semua siswa menjadi cepat bisa membaca huruf braille," pungkasnya.
(Susi Fatimah)