Jangan Sembarangan Bangun Kampus

Afriani Susanti , Jurnalis
Rabu 02 Maret 2016 18:07 WIB
Ilustrasi: Shutterstock
Share :

JAKARTA - Gedung mentereng, ruang kelas dingin karena penyejuk udara, fasilitas nomor satu tentu menjadi impian banyak pengelola perguruan tinggi. Nyatanya, banyak perguruan tinggi, khususnya swasta, tidak mampu memenuhi semua hal tersebut saat membangun kampus mereka.

Dalam perbincangan dengan Okezone, baru-baru ini, Rektor Universitas Pamulang (Unpam) Dr. H. Dayat Hidayat, M.M., tidak menampik, keberadaan fisik kampus yang megah turut membangun kepercayaan masyarakat terhadap institusi tersebut. Namun baginya, kemewahan pada dunia pendidikan tidak semata-mata terletak pada fasilitas unggulan yang dimiliki kampus.

"Ada hal lain yang juga penting diperhatikan saat membangun sebuah perguruan tinggi, yaitu kebutuhan masyarakat akan ilmu pengetahuan. Jadi pengelola kampus harus bisa mengakomodasi banyak kesempatan bagi masyarakat untuk mengenyam pendidikan di institusi mereka," papar Dayat.

Unpam sendiri berdiri di lokasi strategis kawasan Pamulang, Tangerang Selatan. Gedung enam lantai menjulang di atas lahan 37 ribu hektare. Bahkan, Unpam sedang mempersiapkan membangun gedung baru setinggi 11 lantai di lokasi baru yang tidak jauh dari kampus saat ini.

Guna mengakomodasi kebutuhan masyarakat dalam pendidikan, kata Dayat, Unpam tidak mematok biaya tinggi untuk kuliah. Biaya kuliah di Unpam rata-rata Rp1,2 juta setiap semester. Itu pun bisa dicicil mahasiswa. Per bulan mereka hanya perlu membayar Rp200 ribu.

"Kuncinya pada manajemen pengelolaan kampus. Kami di Unpam mengoptimalkan semua fasilitas dan perlengkapan yang ada sehingga bisa menekan biaya perkuliahan," imbuhnya.

Menurut peraih gelar doktor dari Universitas Pasundan (Unpas) itu, membuat studi kelayakan dengan terperinci sangatlah penting dalam mendirikan perguruan tinggi. Karena jika ada kesalahan pada studi kelayakan tersebut, bisa jadi kampus tersebut akhirnya tidak bertahan.

"Labelnya internasional, gedungnya mewah, ditambah lagi biayanya mahal; tapi tidak kuat studi kelayakannya, maka bisa jadi nanti akan kolaps," tukasnya.

Dayat pun mendorong banyak pihak mendirikan institusi pendidikan yang berpihak pada kaum tidak mampu. Dengan begitu, peluang mereka untuk mendapat pendidikan tinggi pun kian terbuka.

"Pendidikan itu tidak harus mahal. Kalau semuanya mahal, maka akan banyak anak Indonesia yang tidak bisa sekolah," tandasnya.

(Rifa Nadia Nurfuadah)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Edukasi lainnya