Proyeksi Pendidikan Era 2030

Margaret Puspitarini, Jurnalis
Kamis 23 Oktober 2014 16:08 WIB
Proyeksi Pendidikan Era 2030 (Ilustrasi Foto : Okezone)
Share :

Namun, hasil survei juga menunjukkan, para ahli melihat inovasi dapat hadir dalam berbagai bentuk, bukan teknologi. Sebanyak 75 persen dari para ahli percaya, aset paling berharga pada 2030 adalah keterampilan pribadi dan interpersonal. Hanya 42 persen yang berpendapat bahwa pengetahuan akademik akan terus bermanfaat bagi pelajar.


Kemudian, 83 persen dari para ahli juga percaya jika konten akan menjadi lebih personal yang mencerminkan kebutuhan masing-masing siswa. Temuan utama lainnya mendukung evolusi peran guru sebagai fasilitator pembelajaran dibandingkan seorang pengajar.


Meski pendidikan pada 2030 menekankan pada penggunaan teknologi ICT dalam proses belajar, para ahli juga setuju bahwa kehadiran fisik dan interaksi manusia akan tetap sangat diperlukan untuk pendidikan di masa depan. Demikian, seperti dikutip dari siaran pers yang diterima Okezone, Kamis (23/10/2014).


Para ahli tetap berbeda pendapat atas masalah sertifikasi dan penilaian. Sebesar 39 persen ahli berpikir bahwa ijazah akan terus menjadi metode yang paling penting dari penilaian. Sementara 37 persen responden lainnya berpendapat, sertifikasi profesional yang menilai kemampuan seperti manajemen dan kolaborasi atau kreativitas akan memainkan peran yang lebih penting.


Jajak pendapat bertajuk 2030 School Survey ini dilakukan pada Juni lalu terhadap 645 perwakilan dari komunitas WISE global yang terdiri atas 15 ribu orang. Hasil survei dirilis menjelang KTT WISE 2014 yang akan digelar di Doha, Qatar 4-6 November 2014. Kegiatan tersebut bertujuan mempertemukan 1.500 anggota komunitas WISE untuk membahas tema “Imagine – Create – Learn: Creativity at the Heart of Education”.

(Margaret Puspitarini)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Edukasi lainnya