JAKARTA - 7 pekerjaan yang paling rawan digantikan AI. Kemajuan teknologi, terutama dalam kecerdasan buatan (AI) dan sistem otomatisasi, terus mendorong transformasi besar di berbagai industri.
Bagai dua sisi mata uang, di satu sisi, inovasi ini membuka peluang baru, namun di sisi lain menimbulkan kekhawatiran karena sejumlah profesi diprediksi berkurang atau berubah secara signifikan.
1. Kasir
Perubahan di sektor ritel semakin terlihat dengan hadirnya teknologi self-checkout dan pembayaran digital. Mesin kasir otomatis, aplikasi pembayaran, hingga sistem berbasis QR code dan NFC membuat peran kasir manusia semakin menyusut.
Alasan:
Proses transaksi lebih cepat dan praktis.
Pelaku usaha dapat memangkas biaya operasional.
2. Pekerja Pabrik dan Manufaktur
Robot telah lama menjadi bagian dari dunia industri manufaktur. Kini, mesin mampu mengerjakan tugas berulang seperti perakitan, pengemasan, hingga pengelasan dengan presisi tinggi dan tanpa henti.
Alasan:
Robot bisa bekerja terus-menerus tanpa istirahat.
Risiko kesalahan manusia dapat diminimalkan.
3. Pengemudi (Kendaraan Otonom)
Teknologi kendaraan tanpa pengemudi yang dikembangkan perusahaan seperti Tesla, Waymo, dan lainnya, membuat profesi pengemudi berada dalam posisi rawan. Mulai dari taksi, truk logistik, hingga kendaraan pribadi berpotensi dikendalikan sepenuhnya oleh AI.
Alasan:
Kendaraan otonom dinilai lebih aman dan efisien.
Sistem sensor dan AI terus berkembang dan semakin akurat.
4. Layanan Pelanggan (Customer Service)
Chatbot dan asisten virtual kini dapat menangani berbagai kebutuhan pelanggan, mulai dari menjawab pertanyaan, memproses permintaan, hingga memberikan bantuan teknis. Banyak perusahaan beralih ke sistem otomatis guna meningkatkan efisiensi.
Alasan:
Respon chatbot sangat cepat dan dapat diakses 24 jam.
Biaya operasional perusahaan menjadi lebih rendah.
5. Penyusun Data (Data Entry)
Tugas-tugas administratif seperti menginput data semakin mudah digantikan perangkat lunak otomatis. Teknologi pemrosesan teks dan machine learning mampu mengolah data dalam jumlah besar dengan kecepatan tinggi.
Alasan:
Software mampu memproses data secara otomatis dalam skala besar.
Mengurangi risiko kesalahan akibat faktor manusia.
6. Penyaji Makanan dan Minuman
Di berbagai negara, restoran mulai memanfaatkan robot untuk menyiapkan makanan, mengantar pesanan, hingga melayani pelanggan. Tren ini perlahan mulai masuk ke restoran cepat saji.
Alasan:
Robot mampu mempercepat pelayanan.
Kualitas hidangan lebih konsisten karena proses otomatis.
7. Loper Surat (Mail Delivery)
Sistem pengantaran surat dan paket mulai berevolusi melalui penggunaan drone dan robot kurir. Beberapa perusahaan telah melakukan uji coba untuk kiriman ringan dan paket jarak dekat.
Alasan:
Drone dan kendaraan otonom meningkatkan efisiensi pengiriman.
Pengurangan biaya distribusi secara signifikan.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)