JAKARTA – Daftar penemuan terlarang yang seharusnya tak ditemukan. Umumnya, penemuan ilmiah membawa manfaat bagi kehidupan manusia. Namun, tidak semua penemuan manusia berdampak positif. Sejarah mencatat ada beberapa temuan yang justru dianggap berbahaya dan seharusnya tak pernah diciptakan.
Beberapa penemuan bahkan meninggalkan dampak jangka panjang yang sulit diperbaiki. Mulai dari senjata pemusnah massal hingga bahan kimia beracun, inovasi-inovasi ini lebih banyak menimbulkan kerugian ketimbang manfaat. Tidak heran jika kemudian disebut sebagai penemuan terlarang yang seharusnya tidak pernah ada dalam sejarah.
1. Rumus E=MC²
Rumus relativitas E=MC² yang ditemukan Albert Einstein memang menjadi salah satu penemuan ilmiah paling populer di dunia, sekaligus dasar terciptanya teknologi nuklir. Namun, dari teori inilah lahir pula senjata atom yang menimbulkan tragedi kemanusiaan, seperti pengeboman Hiroshima dan Nagasaki yang merenggut ratusan ribu nyawa.
2. Senjata Nuklir
Bom atom menjadi bukti betapa canggih sekaligus mengerikannya teknologi. Digunakan pada Perang Dunia II, senjata nuklir menewaskan ratusan ribu orang di Hiroshima dan Nagasaki. Hingga kini, nuklir masih menjadi momok karena bisa menghancurkan peradaban jika disalahgunakan.
3. Plastik Sekali Pakai
Plastik awalnya diciptakan untuk memudahkan kehidupan. Sayangnya, plastik sekali pakai justru menimbulkan masalah besar. Sampah plastik sulit terurai, mencemari laut, dan mengancam ekosistem. Kini, banyak negara mulai membatasi penggunaannya.
4. Pestisida DDT
Pada masanya, DDT dianggap solusi untuk membasmi hama pertanian. Namun, penelitian kemudian menunjukkan zat ini berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Tak heran, penggunaan DDT kini dilarang di banyak negara.
5. Dinamit
Dinamit ditemukan Alfred Nobel pada 1867 sebagai upaya membuat nitrogliserin lebih aman setelah sebelumnya menelan korban jiwa, termasuk saudaranya. Dengan mencampurkan nitrogliserin dan tanah diatom, Nobel menghasilkan bahan peledak stabil yang dipatenkan sebagai dinamit. Awalnya digunakan di pertambangan, temuan ini kemudian dimanfaatkan sebagai senjata dalam peperangan.
6. LSD (Lysergic Acid Diethylamide)
LSD ditemukan ahli kimia Swiss, Albert Hofmann, pada 1938 dari sari jamur pada gandum dan biji-bijian dengan tujuan medis, seperti mengatasi depresi pernapasan dan penelitian psikoanalisis. Meski sempat digunakan sebagai obat bius, LSD kemudian disalahgunakan sebagai narkotika terlarang yang berisiko memicu gangguan mental serius, termasuk skizofrenia dan kondisi psikotik.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)