JAKARTA - Penulis buku Thinking, Fast and Slow, Daniel Kahneman meninggal bunuh diri. Pemenang Nobel tersebut meninggal di Swiss.
Menurut Kolumnis Jason Zweig, Danny ingin meninggal dengan caranya sendiri. Danny ingin mengakui kematiannya sehingga hanya keluarga dan teman dekat saja yang mengetahui hal ini.
"Menurut teman-teman dan keluarga Kahneman, sebagaimana dikutip The Wall Street Journal, penulis tidak mendukung atau menganjurkan bunuh diri dengan bantuan orang lain," ujar Sweig, dilansir dari hindustantimes, Selasa (18/3/2025).
Menurut psikolog University of Pennsylvania, Phillip Tetlock yang juga teman Daniel Kahneman. Rekannya tersebut jauh lebih pintar daripada kebanyakan psikolog sampai akhir hayatnya.
"Namun, saya bukan pembaca pikiran. Dugaan terbaik saya adalah dia merasa dirinya hancur, secara kognitif dan fisik. Dan dia benar-benar ingin menikmati hidup dan berharap hidup akan semakin tidak menyenangkan. Saya menduga dia menghitung dengan kalkulasi hedonis kapan beban hidup akan mulai lebih berat daripada manfaatnya dan dia mungkin meramalkan penurunan yang sangat tajam di awal usia 90-an,” ujar Phillip.