Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Karya Seniman Ini, Soroti Isu Hunian dan Kepemilikan di Jakarta

Taufik Fajar , Jurnalis-Rabu, 06 November 2024 |12:45 WIB
Karya Seniman Ini, Soroti Isu Hunian dan Kepemilikan di Jakarta
Seniman Baku Konek 2024 (Foto: MPI)
A
A
A

JAKARTA - Sebagai salah satu seniman dalam program residensi Baku Konek 2024, Faida Rachma berani menghadirkan perspektif yang kuat melalui karyanya, Non-linear Archives of Ephemeral Space.

Baku Konek sendiri merupakan program residensi yang diinisiasi oleh ruangrupa dan Direktorat Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan (PTLK) Kemendikbudristek melalui Manajemen Talenta Nasional (MTN) Bidang Seni Budaya. Peserta yang terlibat akan berkolaborasi dengan komunitas serta kolektif seni di berbagai daerah di Indonesia.

Non-linear Archives of Ephemeral Space, karya Faida Rachma adalah eksplorasi yang mendalam mengenai konsep singgah dan transformasi ruang. Proyek residensinya di rumah Riwanua, yang dulunya merupakan rumah dinas dosen Universitas Hasanuddin, Makassar, membuka dialog tentang bagaimana ruang secara perlahan berubah mengikuti kebutuhan penghuninya, dan bagaimana perubahan tersebut mencerminkan cara kita beradaptasi dan berbagi ruang dalam kehidupan modern.

Karya ini mengangkat tema mengenai kepemilikan dan hak guna yang sering kali hanya menimbulkan hubungan ‘sementara’ tanpa ada ikatan emosional yang mendalam terhadap ruang tersebut.

Melalui proyek ini, Faida ingin menunjukkan bagaimana ruang yang secara fisik berubah, baik dari segi penataan maupun fungsinya, tetap menyimpan cerita dan pengalaman berharga. Proyek ini terdiri dari empat karya utama, yang masing-masing memetakan perubahan dan penyesuaian yang terjadi di rumah Riwanua:

seniman

1. Poster acara dari berbagai aktivitas yang pernah diadakan di rumah tersebut.

2. Surat hak guna bangunan sementara, yang menggambarkan ketidakpastian dalam kepemilikan.

3. Ilustrasi peristiwa yang menunjukkan bagaimana rumah ditata ulang sesuai kebutuhan penghuni.

4. Denah rumah yang menggambarkan struktur ruang berdasarkan penataan ulang oleh anggota komunitas Riwanua.

Melalui proyek ini, Faida memberikan refleksi tentang bagaimana rumah dan ruang tinggal lebih dari sekadar tempat fisik, tetapi juga menjadi bagian dari identitas dan keberlanjutan hidup.

“Karya ini adalah hasil dari pengalaman residensi saya di Riwanua, tempat yang memberikan banyak inspirasi tentang bagaimana ruang dan kehidupan manusia saling berkaitan. Saya sangat senang bisa menjadi bagian dari Baku Konek, dan lebih dari itu, karya saya bisa dipamerkan di Jakarta Biennale 2024 yang merayakan lima dekade perjalanan luar biasa,” kata Faida dengan antusias.

(Taufik Fajar)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement