Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Fenomena Influencer di Media Sosial dalam Kacamata Teori Hipodermik

Opini , Jurnalis-Kamis, 03 Oktober 2024 |12:55 WIB
Fenomena Influencer di Media Sosial dalam Kacamata Teori Hipodermik
A
A
A

Dengan berbagai strategi, seperti penggunaan testimonial pribadi, demonstrasi produk, dan kupon diskon, influencer dapat menciptakan kebutuhan yang seolah-olah sudah ada dalam diri konsumen. Pemasaran ini tidak hanya berorientasi pada penjualan, tetapi juga pada pembentukan citra diri dan aspirasi audiens. Misalnya, jika seorang influencer menunjukkan produk skincare tertentu dalam rutinitas harian mereka, followers cenderung terpicu untuk mencoba produk tersebut demi mengejar citra kecantikan yang dipromosikan.

Konsep penyebutan “hidden gem”, atau tempat-tempat tersembunyi yang jarang diketahui orang, juga menjadi tren di kalangan influencer. Destinasi ini sering kali dipromosikan melalui konten visual yang menawan di media sosial. Dengan menciptakan narasi yang menggugah rasa penasaran, influencer berhasil menarik perhatian followers untuk menjelajahi lokasi-lokasi yang tidak umum.

Menggunakan teori hipodermik, kita dapat melihat bagaimana rekomendasi ini mampu mempengaruhi perilaku wisatawan. Ketika seorang influencer mengunjungi suatu lokasi dan mengunggah foto-foto indahnya, banyak followers merasa terdorong untuk mengunjungi tempat tersebut. Rasa ketertarikan dan keinginan untuk mengalami apa yang dilihat di media sosial dapat memicu lonjakan pengunjung ke tempat-tempat tersembunyi ini.

Teori jarum hipodermik atau dikenal juga dengan sebutan teori peluru merupakan salah satu teori komunikasi massa khususnya teori efek media massa yang digagas oleh Harold Lasswell pada tahun 1920-an ketika menulis sebuah buku “propaganda technique” semasa perang dunia.

Teori jarum hipodermik merupakan salah satu model komunikasi linear yang menitik beratkan pada kekuatan pengaruh media terhadap khalayak. Teori ini memiliki banyak istilah lain. Biasa kita sebut Hypodermic Needle (teori jarum suntik), Bullet Theory (teori peluru) Transmission Belt Theory (teori sabuk transmisi).

Ada beberapa asumsi teori jarum suntik, yaitu : 

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement