JAKARTA - Mahasiswa Universitas Indonesia (UI) menciptakan inovasi terbaru dalam dunia pendidikan bagi anak-anak dengan disabilitas intelektual. Mahasiswa UI membuat pembelajaran sex education anak berkebutuhan khusus tunagrahita dengan metode storytelling melalui innovation pop-up book.
Tim yang dipimpin Rifty Octapiani Fauziah membawa sebuah terobosan yang menggunakan media visual interaktif untuk mengajarkan pendidikan seksual kepada anak-anak di SLBN Kota Depok.
Berkat inovasi Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) itu mereka lolos ke ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) Ke-37 di Universitas Airlangga, Oktober.
Rifty dan anggota timnya—Anisa Isnaini, Naswa Dwidayanti Khairunnisa, Mirlando Geny Saputra, serta Prima Amalia Dewi—telah menjalankan program edukasi ini selama tiga bulan dengan metode storytelling dan penggunaan pop-up book.
Rifty menjelaskan, pemilihan media pop-up book dengan storytelling dilakukan karena media visual lebih mudah dipahami oleh anak-anak dengan disabilitas intelektual.
“Pop-up book memberikan pengalaman belajar yang interaktif dan menyenangkan bagi anak-anak. Visual dan cerita membantu mereka menangkap pesan pendidikan seksual dengan lebih baik. Selain itu, lagu dan gerakan sederhana diciptakan untuk membantu mereka mengingat materi yang diajarkan dengan lebih mudah,” kata Rifty, Sabtu (14/9/2024).
Inovasi ini tidak hanya mendapat sambutan positif dari siswa, tetapi juga dari para pendidik. Guru Bidang Kesiswaan SLBN Kota Depok, Ekawati menyampaikan bahwa metode storytelling yang digunakan dalam program ini membuat anak-anak lebih mudah memahami materi pendidikan seksual.
“Sebelumnya, kami mengalami kesulitan untuk menjelaskan pendidikan seksual kepada mereka. Dengan adanya program ini, kami mengetahui bahwa anak-anak disabilitas intelektual bisa belajar asalkan diberikan pendekatan yang tepat,” ujar Ekawati.