JAKARTA – Paus Fransiskus akan melakukan kunjungan ke Indonesia pekan depan. Kehadiran pemimpin tertinggi Gereja Katolik tersebut disambut antusias tidak hanya umat Katolik, tetapi berbagai kalangan lain di Indonesia.
Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar menyampaikan kegembiraannya atas rencana kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia. Salah satu agenda utama Paus adalah mengunjungi Masjid Istiqlal pada Senin 5 September. Dirinya pun akan berpartisipasi dalam acara pertemuan antar agama.
Nasaruddin Umar mengungkapkan bahwa Masjid Istiqlal juga siap menyambut kedatangan Paus Fransiskus.
"Akan ada penandatanganan dokumen penting di Masjid Istiqlal," kata Nasaruddin saat berbicara dalam Seminar Nasional tentang Agama dan Kemanusiaan di Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya pada Rabu (28/8/2024).
Seminar tersebut merupakan bagian dari rangkaian acara menyambut kunjungan Paus di Jakarta.
Nasaruddin juga mengungkapkan kedekatannya dengan komunitas Katolik, terutama karena Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral Jakarta hanya dipisahkan oleh sebuah jalan, yang kini telah dihubungkan dengan terowongan bawah tanah.
"Jika saya tidak bertemu dengan teman-teman Katolik di Katedral selama seminggu, rasanya ada yang kurang," ungkapnya.
Mantan Wakil Menteri Agama itu bahkan menyatakan keinginannya untuk menggabungkan pelataran Masjid Istiqlal dan Katedral tanpa dipisahkan oleh jalan.
Seminar Nasional tersebut juga menghadirkan Sukidi Mulyadi, seorang intelektual kebhinekaan dari Muhammadiyah, yang menekankan pentingnya kunjungan Paus Fransiskus dalam mempererat persaudaraan dan kerukunan antarumat beragama. Menurutnya, kehadiran Paus Fransiskus di Indonesia membawa pesan tentang pentingnya mengenal dan menghormati perbedaan agama, etnis, dan budaya.
"Paus Fransiskus mengingatkan kita bahwa menghormati martabat orang lain sama dengan menghormati martabat diri sendiri," ujar Sukidi
(Feby Novalius)