Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Ini Latar Belakang Pendidikan Anies Baswedan yang Terancam Batal di Pilgub Jakarta 2024

Muhammad Raihan , Jurnalis-Jum'at, 09 Agustus 2024 |15:59 WIB
Ini Latar Belakang Pendidikan Anies Baswedan yang Terancam Batal di Pilgub Jakarta 2024
Ini Latas Belakang Pendidikan Anies Baswedan yang Terancam Batal di Pilgub Jakarta 2024. (Foto: okezone.com)
A
A
A

JAKARTA - Ini latar belakang pendidikan Anies Baswedan yang terancam batal di pilgub Jakarta 2024. Setelah PKS memutuskan untuk bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM), yang mengusung Ridwan Kamil, di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta.

Setelah Anies tidak memenuhi syarat 22 kursi DPRD untuk maju dalam Pilgub. Menurut Juru Bicara PKS Muhammad Kholid, Anies telah melampaui batas waktu 40 hari yang diberikan PKS sejak 25 Juni 2024.

Walaupun dia terancam gagal maju Pemilihan Gubernur (Pilgub), tetapi latar belakang nya dalam menempuh pendidikan menarik untuk dibahas.

Berikut adalah latar belakang pendidikan Anies Baswedan yang terancam batal di Pilgub Jakarta 2024.

Anies Baswedan memiliki latar belakang pendidikan yang kuat dalam bidang pendidikan dan ekonomi. Berikut adalah ringkasan formal pendidikannya:

Anies mulai belajar pada usia lima tahun dan bersekolah di Taman Kanak-kanak Masjid Syuhada di Kota Yogyakarta. Setelah enam tahun kemudian, dia pergi ke SD Laboratori 2 di Kabupaten Sleman.

Setelah menyelesaikan jenjang sekolah dasar, mantan Gubernur DKI Jakarta itu lalu melanjutkan pendidikannya ke jenjang sekolah menengah pertama dan diterima di SMP Negeri 5 Yogyakarta. Selama SMP ia selalu menjadi menjadi seksi kematian, sebutan untuk pengurus bidang humas OSIS yang menyampaikan berita kematian.

Anies kemudian bersekolah di SMAN 2 Yogyakarta. Di sekolah menengah tingkat akhir itu, dia terpilih sebagai wakil ketua OSIS. Selama SMA dia tetap aktif dalam organisasi hingga terpilih menjadi Wakil Ketua OSIS.

Hingga pada tahun 1985, dia terpilih menjadi Ketua OSIS seluruh Indonesia setelah mengikuti pelatihan kepemimpinan bersama tiga ratus pelajar Ketua OSIS di seluruh Indonesia.

Anies sempat terpilih untuk menjadi peserta pertukaran pelajar American Field Service (AFS) saat dia masih di sekolah menengah atas pada tahun 1987. Selama setahun, dia memiliki kesempatan untuk mempelajari dan memahami budaya lintas negara di Milwaukee, Wisconsin, AS.

Kemudian pada tahun 1989, Anies mendaftar di Fakultas Ekonomi UGM. Sebelum ia bergabung bersama Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), dia adalah anggota Majelis Penyelamat Organisasi HMI UGM.

Dalam program Tanah Merdeka di cabang Yogyakarta Televisi Republik Indonesia (TVRI), Anies memiliki kesempatan untuk menjadi pewawancara tetap para tokoh nasional. Lalu Anies menjabat sebagai ketua Senat Mahasiswa UGM pada kongres 1992.

Anies membentuk badan eksekutif mahasiswa (BEM) sebagai lembaga eksekutif dan senat sebagai lembaga legislatif selama periodenya. Selain itu, dia tercatat memulai demonstrasi di Yogyakarta pada November 1993 untuk menentang penerapan Sistem Dana Sosial Berhadiah (SDSB).

Dia memperoleh gelar Master of International Security and Economic Policy pada tahun berikutnya di University of Maryland, College Park, Amerika Serikat setahun setelah pernikahannya pada 1996.

Pada tahun 1999, Anies mendapatkan gelar PhD dengan beasiswa di Universitas Northern Illinois, Amerika Serikat. Disertasi Anies pembahasannya mengenai demokrasi Indonesia dan otonomi daerah.

Anies juga menerima Beasiswa Gerald S. Maryanov Fellow pada tahun 2004 saat masih menempuh gelar doktor. Hibah pendidikan ini diberikan kepada siswa yang berprestasi dan bermoral dalam bidang ilmu politik.

Di tahun 2007, Anies menjadi Rektor Universitas Paramadina pada usia berusia 38 tahun setelah sebelumnya menjabat sebagai Direktur Riset Institut Kebijakan Publik Indonesia pada tahun 2005. Dia pun pernah membangun kelas antikorupsi yang harus diikuti semasa menjadi rektor.

Hingga Anies mendirikan Yayasan Gerakan Indonesia Mengajar di tahun 2010, yang mengirim guru muda untuk mengajar di sekolah dasar terpencil. Gerakan ini berfokus pada pembelajaran kepemimpinan dan kebutuhan guru berkualitas.

Kesimpulan

Kesimpulan tentang latar belakang pendidikan Anies Baswedan adalah ia memiliki latar belakang pendidikan yang bagus dan kuat. Pendidikan formalnya yang solid ini membuat ia kuat dalam kualifikasi dan kapasitasnya di berbagai peran publik dan politik di Indonesia.

(Feby Novalius)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement