JAKARTA - Empat pelajar Indonesia memperoleh beasiswa pendidikan ke luar negeri dari seleksi Beasiswa Indonesia Maju (BIM) Pusat Prestasi Nasional (Pusprenas) Kemendikbudristek RI tahun 2024.
Ke empatnya adalah Abia Tsabitah Ali, Naila Putri Alifah Rayyana Amaluna Suha Abidin dan Azkiya Syahma Erindra. Para pelajar ini bisa menjadi contoh bagi pelajar di tanah air lantaran prestasinya di bidang akademik dan nonakademik.
Empat siswi asal SMA Lab School Cirendeu ini memperoleh beasiswa untuk melanjutkan pendidikannya di Hong Kong hingga Australia. Pelajar Lab School Cirendeu Rayyana Amaluna Suha Abidin, mengaku sudah lama menyukai bidang ilmu pasti seperti biologi dan kimia.
Rayyana Amaluna Suha Abidin bahkan memiliki cita-cita menjadi dokter. Sejak SMP, Rayyana Amaluna Suha Abidin, sudah tertarik di bidang biologi dan kimia. Dia sudah berkecimpung di dunia itu dan ikut beberapa olimpiade.
“Aku rasa aku bisa di bidang food science dan bisa mengembangkan di teknologi pangan di Indonesia dengan cara-cara di Internasional lebih berstandardisasi," ungkapnya, Kamis (16/5/2024).
Pelajar yang gemar ilmu Biologi ini mengungkapkan dalam seleksi BIM, dirinya melewati serangkaian proses panjang sejak 1,5 tahun lalu. Beruntung kerja keras dan upaya belajar sungguh-sungguh untuk meraih beasiswa dapat diraih dengan mudah. Meski diapun akan tetap menjaga prestasi akademik selama menempuh pendidikan di luar negeri.
"Sekarang saya lebih mempersiapkan diri untuk hidup di luar negeri mandiri. Jauh dari orang tua. Terus kita juga dituntut untuk bersaing dengan orang dari berbagai negara, karana nilai kita kan harus sesuai standar BIM," ucap dara yang berhasil lolos seleksi Hong Kong University Bachelor of Science.
Sementara itu, Abia Tsabitah Ali lebih memilih jurusan Bisnis dan manajemen di Hong Kong University of Science and Technology BBA Management. Padahal Abia Tsabitah Ali berhasil lolos di 10 jurusan, 8 kampus dan 6 universitas ternama dunia.
"Dari SD (Sekolah Dasar) sudah kebayang-bayang tentang bisnis, entah kenapa. Ada momen saat di Yogja menginap di Hotel baru, terus kepikiran dan menanyakan ke ayah kalau hotel baru itu butuh berapa lama untuk balik modal, terus ayah bilang itu pemikiran bisnis. Kamu enggak mau belajar lebih dalam lagi dan aku kepikiran dan serching-serching akhirnya lebih tertarik sama dunia bisnis dan sekarang fokus mengambil bisnis consulting," kata Abia.
Pelajar yang mencintai bidang seni tari tradisional ini mengaku sangat menyukai bidang konsultasi bisnis. Menurut dia, menjadi konsultan bisnis menjadi impian yang harus dia gapai dalam 4 tahun ke depan.
"Suka banget sama consulting, karena dokternya dunia bisnis. Karena menjadi konsultan bisa memecahkan masalah-masalah dari bisnis orang lain. Jadi sangat tertarik untuk memecahkan masalah masalah itu," ucap Abia.
Begitu pun yang diraih Azkiya Syahma Erindra, siswi kelas XXI jurusan Science Lab School Cirendeu ini sangat tertarik dengan dunia science sejak duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama. Sehingga berhasil lolos seleksi University of Queensland Bachelor of Advanced Science in Psyhology.
"Dari SMP sudah tertarik banget sama scien dan sejak itu sekolah khusus science gitu jadi bener-bener sudah scien banget. Kebetulan SMA masuk jurusan MIPA dan cocok banget di sekitaran biologi, kimia, matematik. Dan psikologi itu pas masa Pandemi, dari situ aku ngulik-ngulik psikologi," ujar Azkiya.
Dirinya berharap, dengan jurusan yang dipilih dapat meluaskan bidang tersebut di Indonesia sepulangnya belajar dari Luar Negeri.
"Karena disiplin ilmu itu bisa bantu pengembangan anak, misal anak mengalami gejala develompmental issues. Tapi juga bisa membantu kecelakaan trauma otak. Mereka bisa mengintervensi membantu menyembuhkan. Sebab itu aku ingin lebih mendalamkan dan meluaskan bidang tersebut," pungkasnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)