Dia menambahkan bahwa data-data yang diperolehnya dalam publikasi tersebut adalah data dari hasil penelitiannya di laboratorium, berkolaborasi dengan banyak mahasiswa, dan tidak diperoleh dalam waktu yang relatif singkat.
Lulusan S2 dari Taiwan ini menuturkan bahwa diperlukan komitmen yang tinggi dalam menggapai titelnya itu sejak 2019. Ada tuntutan target jumlah publikasi yang harus dicapai per tahunnya, belum lagi ia harus berkejaran dengan waktu dalam memenuhi tuntutan tersebut.
“Banyak orang berpikir, mudah sekali bagi saya untuk menjadi profesor muda. Padahal tata aturan yang saya lewati untuk menjadi profesor adalah tata aturan sama, yang berlaku bagi orang lain juga. Mungkin yang tidak dipahami banyak orang adalah ada hal-hal yang harus saya korbankan untuk bisa meraih jabatan akademik ini,” ucapnya.
(Feby Novalius)