Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Cara Menyenangkan Mahasiswa Indonesia di Mesir dalam Manfaatkan Akhir Bulan Ramadhan

Opini , Jurnalis-Minggu, 07 April 2024 |09:28 WIB
Cara Menyenangkan Mahasiswa Indonesia di Mesir dalam Manfaatkan Akhir Bulan Ramadhan
PPI Mesir (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Penulis sangat bersyukur, pada tahun ini masih dipertemukan dengan bulan Ramadhan. Momentum Ramadhan kali ini, merupakan kesempatan Ramadhan ketiga penulis berada Mesir. Pasti terasa berat menahan rindu kepada keluarga, karena kehangatan Ramadan bersama keluarga tiada tanding.

Namun, rasa berat itu perlahan diringankan dengan suasana Ramadan di Mesir yang sangat menyenangkan, dan kehangatan yang diberikan oleh teman-teman sesama mahasiswa Indonesia di Mesir tak (baca: Masisir) tak kalah dengan kehangatan keluarga.

Tercatat sampai saat ini, jumlah Masisir sudah mencapai belasan ribu. Dengan jumlah sebanyak itu, dan mayoritas berada di kota Kairo, menjadikan atmosfer Ramadan di Mesir, bagi penulis, tidak jauh berbeda dengan di Indonesia.

PPI

Meski begitu, tetap ada aspek perbedaan antara suasana Ramadan di Indonesia dan di Mesir, utamanya saat menjalang hari-hari akhir Ramadan, tepatnya di 10 hari terakhir. Berikut penulis rangkum beberapa kegiatan sepuluh akhir Ramadan, versi mahasiswa Indonesia di Mesir:

Pertama, Ihyaau al-lail (menghidupkan malam). Pada sepuluh malam terakhir, seluruh masjid di Mesir, terutama masjid-masjid besar yang berada di Ibukota, Kairo, seperti Masjid Al-Azhar, Masjid Sayyidina Husein, Masjid Sayyidina Amr bin Ash dibuka sepanjang malam untuk digunakan beribadah dan berti’tikaf. Sehingga pada sepuluh malam terakhir di bulan Ramadan, kita akan menyaksikan masjid sangat ramai sampai setelah salat subuh.

Bahkan kita akan melihat di pelantaran dan luar masjid banyak keluarga berkemah lengkap dengan anak-anak mereka yang masih balita. Masisir hanya ikut meramaikan i’tikaf dan ibadah. Penulis belum pernah melihat Masisir ikut berkemah di pelataran masjid seperti pribumi.

Kedua, Tarling (Tarawih Keliling). Mesir dikenal dengan sejarah peradaban Islam yang sangat kaya. Tidak hanya di bidang ilmu pengetahuan Islam, peradaban Islam di Mesir sangat khas dengan seni dan arsitekturnya. Banyak masjid-masjid bersejarah yang dibangun dengan arsitektur yang indah dan memeliki makna filosifis yang dalam, hingga kita dapat mengetahui laku kehidupan orang-orang di zaman itu.

Para Masisir pun tak mau ketinggalan untuk mengetahui sejarah dan makna filosofis yang terkandung dari arsitektur masjid-masjid bersejarah di Mesir. Nah, waktu yang sangat tepat bagi Masisir untuk belajar sejarah itu adalah saat Ramadan dengan mengadakan kegiatan yang diberi nama Tarawih Keliling (Tarling). Masisir biasanya telah menjadwalkan masjid yang akan dikunjungi untuk salat tarawih selama bulan Ramadan bersama circle-nya. Namun, tak jarang juga Tarling dilakukan tanpa perencanaan, dan baru terpikirkan saat hari-hari terakhir bulan Ramadan.

Ketiga, Bukber (Buka Bersama). Muncul adagium seperti ini ”Ramadan kurang afdal tanpa Bukber” di banyak komunitas pertemanan, saat Ramadan. Tidak dapat dimungkiri bahwa di kalangan masyarakat Indonesia, Bukber telah menjadi tren positif bagi semua kalangan. Tren ini menjadi ajang perekatan silaturahmi antar sesama komunitas pertemanan, alumni, bahkan komunitas kerja. Bagi mahasiswa Indonesia di Mesir (Masisir), Bukber sangat masif dilakukan.

Hal ini disinyalir kondisi sosial Masisir yang disesaki oleh organisasi dan komunitas yang sangat beragam. Bukber bagi Masisir juga menjadi ajang melepas rindu dengan masakan-masakan khas Indonesia. Pelaksanaan Bukber biasanya baru terpikirkan saat hari-hari terakhir Ramadan. Sehingga, ibadah ketuhanan dan ibadah sosial berjalan beriringan saat Ramadan, utamanya di 10 hari terakhirnya.

Keempat, Berbagi takjil. Kegiatan berbagi atau bersedakah jika di data, pasti akan terlihat mengalami pelonjakan saat bulan Ramadan. Hal ini merupakan contoh dari Nabi Muhammad. Saw, sehingga tak heran banyak umat Islam yang mepraktikannya. Di Mesir sendiri, pemberian sedekah sudah dimulai sebelum memasuki bulan Ramadan, sedekah itu biasanya dalam bentuk sembako. Kemudian, saat tiba Ramadan sedekah itu berbentuk takjil atau sebutan akrabnya maidaturrahman. Dalam pembagian sedekah ini para muhsin di Mesir sangat mengutamakan para perantau, utamanya para penuntut ilmu.

Nah, saat menjelang akhir Ramadan, para Masisir tidak mau ketinggalan menjadi muhsin dengan berbagi takjil ataupun makanan sahur. Di hari-hari terakhir bulan Ramadan, grup WA Masisir akan dibanjiri oleh pesan-pesan ajakan berinfak untuk penyediaan takjil untuk diberikan kepada sesama Masisir dan pribumi.

Itulah tadi beberapa kegiatan sepuluh akhir Ramadan versi Masisir. Bagi seluruh umat Islam, bulan Ramadan selalu menjadi bulan yang berbeda dari bulan-bulan lainnya. Perbedaan itu karena terdapat ibadah khusus yang hanya dikerjakan pada bulan ini, yakni Puasa.

Kemudian, perintah puasa di bulan Ramadan diiringi dengan berbagai kegiatan lainnya seperti sahur, berbuka puasa, dan salat tarawih, sebagai penutup ibadah selama sehari di bulan Ramadan. Pun, banyak hadis Nabi. Saw yang menyebut berbagai keistimewaan bulan ini.

Walakhir, berangkat dari kekhususan dan keistimewaan yang terdapat pada bulan Ramadan, laku sosial dan rutinitas manusia khususnya umat Islam pada bulan ini mengalami perubahan yang signifikan. Utamanya saat memasuki sepuluh hari terakhir bulan Ramadan yang dijanjikan di antara sepuluh malam itu terdapat satu malam paling istimewa yakni lailatul qadar. Sehingga umat Islam semakin bersemangat dalam melakukan ibadah baik yang bersifat vertikal maupun horizontal.

Selain itu, sepuluh malam terakhir Ramadan menjadi momen bagi umat Islam merasakan suasana Ramadan yang hanya didapatkan setiap setahun sekali. Akibatnya hari-hari akhir bulan ini tidak hanya diisi dengan ibadah. Namun, juga dihiasi dengan kegiatan yang menyenangkan lainnya, seperti Tarling, Bukber, dan berbagi takjil.

Penulis

Edi Lukito Mahasiswa S1 Universitas Al-Azhar, Kairo, Jurusan Ushuluddin, PPMI Mesir

(Taufik Fajar)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement