Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Cerita Dhea, Anak Penjahit Penerima KIP Kuliah Lulus dengan IPK 3,99

Adzira Febriyanti , Jurnalis-Rabu, 31 Januari 2024 |12:39 WIB
Cerita Dhea, Anak Penjahit Penerima KIP Kuliah Lulus dengan IPK 3,99
Cerita Dhea Anak Penjahit Penerima KIP Kuliah Lulus dengan IPK 3,99 (Foto: Humas Unej)
A
A
A

JAKARTA - Dhea Arviana Wijayanti menjadi mahasiswa peraih indeks prestasi kumulatif (IPK) tertinggi di jenjang sarjana di Universitas Jember (Unej), Jawa Timur.

Dhea, begitu pangglan akrab gadis berjilbab ini meraih IPK nyaris sempurna, yakni 3,99. Lebih istimewanya lagi, Dhea adalah penerima beasiswa Kartu Indonesia Pintar-Kuliah (KIP-K).

Senyum merekah dan wajah berseri pun terpancar dari raut muka Dhea saat pembawa acara wisuda mengumumkan namanya sebagai peraih IPK tertinggi di jenjang sarjana Unej.

Saat namanya dipanggil, mahasiswi Program Studi Pendidikan Luar Biasa (PLS) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) itu seakan tidak percaya dan sontak segenap hadirin wisuda yang hadir di Gedung Auditorium Unej bertepuk tangan memberikan apresiasi yang tinggi.

“Saya bersyukur bisa menyelesaikan kuliah di FKIP Universitas Jember dengan beasiswa KIP-K, pasalnya tanpa bantuan pendanaan KIP-K maka mustahil saya bisa meraih gelar sarjana pendidikan. Orangtua saya hanya penjahit yang penghasilannya pas-pasan,” tutur Dhea memulai pembicaraan seperti dilansir laman Dikti Kemdikbud, Jakarta, Rabu (31/1/2024).

Unej menggelar wisuda yang dihadiri oleh 750 lulusan Periode VII Tahun Akademik 2023/2024 di gedung auditorium kampus setempat pada pekan pertama Januari lalu.

Gadis asal Slawi, Tegal ini ingat betul saat meminta izin kuliah kepada orang tuanya. Dengan berat hati orangtuanya, pasangan Wiharjo dan Eni Lestari menyampaikan jika tak punya uang untuk membiayai anak terakhirnya untuk kuliah.

Dhea boleh meneruskan ke perguruan tinggi asal membiayai sendiri studinya. Maka yang terlintas dalam benaknya adalah bagaimana cara memperoleh beasiswa pendidikan.

Untungnya ada program KIP-K bagi siswa berprestasi dari keluarga kurang mampu. Maka lulusan SMKN 1 Slawi ini mendaftarkan diri dan tekun belajar.

Alhamdulillah Dhea lolos Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2019. Pilihannya adalah Program Studi Pendidikan Luar Sekolah (PLS) FKIP Universitas Jember.

Pilihan anak bungsu dari empat bersaudara untuk kuliah di Jember sempat membuat orang tuanya terperanjat. Pasalnya selain jarak yang cukup jauh, mereka pun tak punya sanak saudara di kota yang terletak di ujung timur Pulau Jawa ini.

“Semenjak pertama melihat daftar PTN, saya sudah mantap memilih Program Studi PLS di FKIP Universitas Jember. Awalnya saya tidak tahu apa itu Program Studi PLS, namun setelah saya mencari informasi mengenai PLS, entah mengapa timbul rasa penasaran bahkan akhirnya jadi cinta. Maka saya bertekad bulat menuju Jember untuk daftar ulang, padahal uang pemberian orang tua hanya tersisa empat ratus ribu rupiah saja di dompet,” tutur Dhea.

Ternyata rasa cinta itu pula yang membuat Dhea berprestasi sehingga memperoleh IPK nyaris sempurna. Menurutnya tidak ada yang istimewa dalam pola belajarnya, semuanya mengalir begitu saja.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement