Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kemenag Siap Jalankan Program Cyber Islamic University Tahun 2024

Adzira Febriyanti , Jurnalis-Kamis, 21 Desember 2023 |21:17 WIB
Kemenag Siap Jalankan Program Cyber Islamic University Tahun 2024
Kemenag siap kembangkan Cyber Islamic University (Foto: Kemenag)
A
A
A

JAKARTA Kementerian Agama mengembangkan Cyber Islamic University. Untuk menjawab tingginya antusiasme publik, pada 2024 mendatang Kemenag akan totalitas mengoperasionalkan program tersebut.

Pada 2024, akan ada penambahan prodi baru untuk program pembelajaran jarak jauh (PJJ), yakni S2 dan S1 Pendidikan Agama Islam (PAI), S1 Pendidikan Bahasa Arab (PBA), S1 Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), S1 Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), S1 Aqidah Filsafat Islam (AFI). Selain itu, ada penambahan untuk prodi S1 Hukum Keluarga Islam (HKI), S1 Tadris Ilmu pengetahuan Sosial (T. IPS), S1 PIAUD (Pendidikan Islam Anak Usia Dini), dan S1 Sejarah dan Peradaban Islam (SPI).

 

Dirjen Pendidikan Islam Kemenag Muhammad Ali Ramdhani mengatakan, Program Cyber Islamic University yang digulirkan sejak 2021 ternyata diminati masyarakat. Program pembelajaran jarak jauh (PJJ) ini merupakan salah satu dari tujuh program prioritas yang ditetapkan Kemenag di kepemimpinan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. Dalam program ini, Menag Yaqut telah menunjuk IAIN Syekh Nurjati Cirebon sebagai kampus siber.

 BACA JUGA:

“Dukungan sarana dan prasarana kampus siber ini semuanya sudah terpenuhi 100 persen. Sehingga Tahun Akademik 2024/2025 pembelajaran jarak jauh tidak hanya untuk Prodi PAI saja, tapi program sarjana dan magister juga sudah dapat kita selenggarakan,” kata Ali Ramdhani di Jakarta, Kamis (21/12/2023).

Dhani, sapaan akrab Dirjen Pendis mengungkapkan, selama tiga tahun terakhir, Program Cyber Islamic University telah diikuti sebanyak 3.339 mahasiswa. Mereka berasal dari 36 provinsi di seluruh penjuru Indonesia. Tingginya minat mahasiswa mengikuti kuliah siber ini karena mereka sangat dimudahkan dalam proses pembelajaran. Sebab antara dosen dan mahasiswa tidak lagi bertemu secara fisik di ruang kelas. Dengan demikian, program ini sangat membantu para guru-guru madrasah, sekolah, pesantren dan lainnya yang berada jauh dari kampus untuk melanjutkan tingkat pendidikannya.

 BACA JUGA:

Ketua Jurusan PJJ PAI IAIN Syekh Nurjati Moh Ali menambahkan, kuliah siber ini dilakukan melalui dua metode. Pertama, metode belajar sinkronus-asinkronus dan ditambah dengan video pembelajaran serta e-modul yang bisa diakses para mahasiswa kapan saja dan di mana saja. Kedua, dilakukan secara tatap muka selama empat kali dalam satu semester.

"Kita online fleksibel. Tapi secara kualitas tetap terjaga karena kami memiliki tim pemantau melalui Lembaga Penjaminan Mutu," ujarnya.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement