Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Jangan Panik, Ini Kata Ahli tentang Bakteri Mycoplasma Pneumoniae dan Wabah Pneumonia

Timothy Gishelardo , Jurnalis-Rabu, 29 November 2023 |16:19 WIB
Jangan Panik, Ini Kata Ahli tentang Bakteri Mycoplasma Pneumoniae dan Wabah Pneumonia
Para ahli menjelaskan wabah pneumonia misterius di China (Foto: Mint)
A
A
A

JAKARTA – Terjadinya peningkatan kasus pneumonia ‘misterius’ di China, tepatnya Tiongkok Utara, membuat Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) menerbitkan surat edaran terkait kewaspadaan terhadap penyakit baru tersebut kepada seluruh jajarannya. Menurut laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), telah terjadi peningkatan kasus yang disebabkan bakteri mycoplasma pneumoniae di Tiongkok Utara sebesar 40 persen sejak Mei 2023.

Melansir dari laman resmi Kemenkes RI, Rabu (29/11/2023), surat edaran yang terbit pada tanggal 27 November 2023 ini ditujukkan kepada seluruh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, Direktur/Kepala Rumah Sakit, Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan dan Kepala Puskesmas di Indonesia terkait kewaspadaan menyebarnya Mycoplasma Pneumonia di Indonesia. Dalam surat edarannya tersebut, Kemenkes RI menghimbau para jajarannya untuk melakukan pengetatan pada pintu-pintu kedatangan warga negara asing (WNA) seperti pelabuhan dan bandara, terutama WNA yang berasal dari negara terjangkit.

 BACA JUGA:

Apa itu pneumonia?

Pneumonia sendiri adalah peradangan pada kantung udara di paru-paru, yang dapat berisi cairan. Gejala ketika seseorang mengalami pneumonia seperti batuk kering atau batuk berdahak serta mengalami kesulitan ketika bernapas. Menanggapi hal tersebut, juru bicara Komisi Kesehatan Nasional China, Mi Feng, mengatakan bahwa pemerintah Tiongkok sedang berupaya untuk membuka lebih banyak klinik.

“Upaya harus dilakukan untuk meningkatkan pembukaan klinik dan area perawatan yang relevan, memperpanjang jam layanan dan meningkatkan pasokan obat-obatan, ujar Mi Feng yang dikutip melalui Sky News, Rabu (29/11/2023).

 BACA JUGA:

Melansir dari Reuters, Brian McCloskey, pakar kesehatan masyarakat yang juga menjadi penasihat WHO mengatakan tidak perlu ada kepanikan kepada seluruh masyarakat dunia terkait menghadapi penyebaran penyakit ini. “Saya tidak akan menekan tombol panik pandemi berdasarkan apa yang kita ketahui sejauh ini, namun saya akan sangat tertarik untuk melihat tanggapan WHO dari Tiongkok dan melihat penilaian WHO setelahnya,” ujarnya.

Apa Yang Dapat Kita Lakukan?

Sebagai langkah awal mencegah terjadinya penyebaran pneumonia ‘misterius’ ini, masyarakat dapat melakukan beberapa hal ini. Dinkes DKI Jakarta telah menghimbau masyarakat untuk melakukan beberapa tindakan preventif sebagai bentuk kewaspadaan terhadap penyakit ini. Masyarakat dihimbau untuk dapat mulai memakai masker di area keramaian dan ketika menjalani kegiatan. Tindakan-tindakan preventif awal seperti mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun, menjaga kebersihan, serta meminum vitamin menjadi tindakan-tindakan awal menjaga kebersihan diri.

 BACA JUGA:

Selain itu, masyarakat dihimbau untuk tidak melewatkan imunisasi rutin pada anak. Seperti yang diketahui bahwa kasus ini sering juga tertular kepada anak-anak, sehingga imunisasi yang lengkap menjadi tindakan yang wajib dilakukan kepada anak. Masyarakat juga diminta untuk tidak lupa melakukan vaksinasi Covid-19 dari dosis 1-4 untuk usia 18 tahun ke atas.

Tindakan-tindakan preventif tersebut diharapkan dapat dilakukan oleh masyarakat dalam upaya mencegah penyebaran pneumonia ‘misterius’ ini. Sebagaimana diketahui bahwa kesehatan diri kita merupakan salah satu kewajiban yang harus kita jaga dan pertahankan demi menciptakan lingkungan yang sehat pula.

(Marieska Harya Virdhani)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement