JAKARTA - Kurikulum Merdeka merupakan kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam seperti yang disajikan kepada siswa akan lebih optimal agar tujuannya untuk mendalami konsep serta menguatkan kompetensi. Sejumlah guru mendukung program ini. Salah satunya di SMA Negeri 1 Cigombong. Seperti apa prosesnya? Intip cara implementasi di SMA Negeri 1 Cigombong, Kabupaten Bogor, yuk!
Program yang sedang dilaksanakan di sekolah dijamin seru. Guru Pengampu Bahasa Inggris Suci Fandwiyansyah mengatakan SMANCIGO adalah salah satu sekolah favorit yang berada di Kabupaten Bogor. Dengan adanya kurikulum merdeka Sekolah favorit ini memiliki penjurusan yang para siswa minati.
Lalu Apa Bedanya dengan Kurikulum 2013?
“Dengan adanya kurikulum 2013 SMANCigo memiliki kelas dengan penjurusan IPA dan IPS saja beda dengan kurikulum merdeka sekarang SMANCigo memiliki 11 kelas dan beberapa jurusan para siswa minati seperti Teknik, Teknik Pertanian, Farmasi, dan lain - lain,” katanya kepada Okezone, Minggu (26/11/2023).
Suci mengatakan, kurikulum merdeka ini ingin memerdekakan siswanya maka dari itu adanya P5, siswa diajarkan untuk melakukan berwirausaha atau program market day. “Saya kira dengan adanya jurusan yang mereka inginkan itu ada guru ahli jurusannya ternyata nggak. Misal, Farmasi itu pembelajarannya ke mata pelajaran Biologi, IPA,” ujarnya.
Menurut Suci selaku Guru Pengampu SMA Negeri 1 Cigombong, perbedaan kurikulum 2013 dan kurikulum merdeka ini beda jauh. Pada kurikulum merdeka ini adanya projek para siswa harus berdemokrasi. Program Sekolah Favorit adalah katalis untuk mewujudkan visi pendidikan Indonesia.
BACA JUGA:
Program Sekolah Favorit adalah upaya untuk mewujudkan visi pendidikan Indonesia dalam mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian melalui terciptanya Pancasila. Dengan begitu para siswa dan guru jauh lebih semangat belajar dan mengajar.
(Marieska Harya Virdhani)