JAKARTA – Pasca melahirkan, seorang perempuan akan dihadapkan dalam fase baru kehidupan yakni menjadi ibu dan mengasuh bayinya. Sebagian merasa perubahan tersebut memengaruhi kondisi mentalnya. Para ahli Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) menjelaskan dampak baby blues hingga depresi pada ibu melahirkan.
Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan bahwa gangguan depresi secara umum dapat mempengaruhi kesehatan mental. Hal ini dikarenakan beberapa aspek kehidupan yang dapat memicu terjadinya depresi. Setidaknya sekitar 280 juta orang di dunia mengalami depresi, yang 10% di antaranya dialami oleh ibu hamil dan ibu pasca melahirkan.
BACA JUGA:
Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa RSUI dr. Danti Filiadini menjelaskan mirisnya kondisi ini kurang terdiagnosis, dikarenakan ibu yang baru melahirkan biasanya cenderung menutupi apa yang dirasakannya. Karena mungkin dukungan dari orang di sekitarnya kurang atau lingkungannya kurang memadai.
“Kondisi ini dapat berdampak buruk bila dibiarkan,” kata dr Danti, dikutip dalam keterangan resmi Jumat (24/11/2023).
BACA JUGA:
Gejala Depresi Pasca Melahirkan
Menurutnya, gejala yang mungkin dapat dikenali apabila seorang ibu mengalami depresi postpartum adalah mood depresif, hilang minat, insomnia atau hipersomnia, timbul perasaan tidak berharga atau bersalah, penurunan energi, timbul pikiran untuk mengakhiri diri dan muncul pikiran terkait kematian yang berulang, gangguan konsentrasi atau sulit mengambil keputusan serta adanya perubahan berat badan.