JAKARTA – Tren mengonsumsi ulat sagu belakangan menjadi viral di media sosial. Sama seperti ulat pada umumnya, pola hidup ulat sagu berasal dari larva. Lalu apa manfaatnya?
Sebagian masyarakat bahkan berani menelan ulat sagu hidup-hidup. Apakah aman?
Dokter sekaligus Healthy Educator, dr Nadia Alaydrus menjelaskan tradisi makan ulat sagu memang sering dilakukan, terutama pada masyarakat yang berasal dari Papua. Ulat sagu atau yang disebut juga dengan Rhynchophorus Ferrugineus itu adalah makanan yang mudah sekali ditemukan di Indonesia bagian Timur.
BACA JUGA:
“Ulat sagu sendiri ini berasal dari larva kumbang yang dia itu hidup di pohon sagu,” kata dr Nadia, dikutip dalam akun TikTok miliknya @nadialaydrus, Minggu (19/11/2023).
Berbagai cara pengolahan yang dilakukan pun terbilang menarik. Ulat sagu memang dapat dikonsumsi dengan cara di goreng, di rebus, ataupun dalam keadaan mentah.
Namun perlu diperhatikan, apabila pengolahan yang dilakukan salah, maka dapat membuat kandungan di ulat sagu itu menurun. Bahkan protein ini juga dapat terdenaturasi pada suhu 65 derajat celcius, dan mengakibatkan protein itu rusak.
BACA JUGA: