Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Indonesia Tampil di Sidang Umum UNESCO, Ungkap Program Pendidikan hingga Kurikulum Merdeka

Marieska Harya Virdhani , Jurnalis-Senin, 13 November 2023 |06:15 WIB
Indonesia Tampil di Sidang Umum UNESCO, Ungkap Program Pendidikan hingga Kurikulum Merdeka
Indonesia tampil dalam sidang Unesco di Paris (Foto: Kemendikbudristek)
A
A
A

JAKARTA - Indonesia menghadiri Sidang Umum UNESCO ke-42 di Kantor Pusat UNESCO, Paris, Prancis. Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) memaparkan berbagai program pendidikan yang serta seruan ajakan perdamaian.

Dia menyampaikan ajakannya untuk seluruh negara anggota UNESCO mengedepankan perdamaian dengan fokus pada peningkatan kolaborasi dan pencapaian pada pilar utama UNESCO yakni pendidikan, kebudayaan, ilmu pengetahuan, serta komunikasi Informasi. Menurutnya Indonesia terus membangun kerja sama dengan UNESCO untuk mencapai tujuan bersama dalam menciptakan masa depan yang berkelanjutan melalui pendidikan, budaya, ilmu pengetahuan, dan komunikasi serta informasi.

 BACA JUGA:

Pihaknya juga mengusung tentang program Merdeka Belajar dan Kurikulum Merdeka. Menurutnya, dalam komitmennya terhadap reformasi pendidikan global, Indonesia telah aktif terlibat dalam Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan (Education for Sustainable Development - ESD) melalui implementasi kebijakan Merdeka Belajar. 

"Kebijakan ini, dirancang untuk meningkatkan kualitas pendidikan, menekankan inklusivitas, dan berupaya menyediakan pendidikan berkualitas tinggi untuk semua tanpa terkecuali," katanya dalam keterangan resmi kepada Okezone, Senin (13/10/2023). 

Kurikulum Merdeka Lebih Fleksibel

 

Menurutnya Kurikulum Merdeka yang baru diperkenalkan memungkinkan penyesuaian kecepatan pembelajaran yang fleksibel, mencegah siswa tertinggal dan mengintegrasikan tema terkait Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals - SDGs) seperti perubahan iklim dan keberagaman ke dalam kerangka pendidikan. Indonesia juga saat ini tengah merancang Inisiatif Nasional yang akan diajukan pada pertemuan ESD-Net 2030 Global Meeting di Tokyo, Jepang pada bulan Desember mendatang.

Di perguruan tinggi, Indonesia mendorong kolaborasi lintas sektor dengan memberikan lebih dari 760.000 mahasiswa sarjana peluang untuk magang, proyek, dan pertukaran, baik di dalam negeri maupun internasional. Upaya ini telah menghasilkan periode mencari pekerjaan yang lebih singkat dan gaji awal yang lebih tinggi bagi mahasiswa yang berpartisipasi.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement