Motif kedua, para informan lebih memilih hubungan FWB adalah keuntungan yang didapatkan pada jenis hubungan lainnya juga bisa didapatkan saat menjalani hubungan FWB. Perbedaannya ialah keuntungan tersebut bisa didapatkan tanpa harus berkomitmen terhadap hubungan dan perasaan orang lain. Salah satu keuntungan yang identik dalam hubungan ini adalah keuntungan secara seksual. Namun, pada penelitian ini mendapatkan hasil bahwa disamping keuntungan seksual yang didapatkan terdapat keuntungan lainnya seperti mendapatkan teman chatting dan teman hangout.
Motif selanjutnya adalah terpenuhinya kebutuhan biologis melalui hubungan FWB. Kebutuhan biologis yang dimaksud adalah kebutuhan biologis secara seksual, dimana informan merasa bahwa sebagai manusia dewasa terkadang dengan terpenuhinya kebutuhan biologis akan membuat rasa senang. Terlebih lagi dengan munculnya fenomena hubungan FWB seseorang dapat mendapatkan kebutuhan biologis tanpa perlu bertanggung jawab secara penuh terhadap perasaan seseorang. Interaksi seksual yang terjadi dalam hubungan FWB merupakan hal yang wajar bahkan utama dalam hubungan. Munculnya hubungan FWB berkaitan dengan kenikmatan semata sebagai "sarana" pemenuhan kebutuhan seksual individu tanpa perlu perasaan emosional (Bernadhi, 2022).
BACA JUGA:
Motif keempat yang mendorong seseorang menjalani hubungan FWB adalah ingin menghindari rasa sakit hati. Rasa sakit hati dapat berkaitan dengan komitmen dalam sebuah hubungan sehingga melalui hubungan tanpa komitmen dan perasaan diharapkan tidak perlu merasakan sakit hati seperti pada hubungan serius lainnya. Masa lalu yang kurang menyenangkan dalam hubungan percintaan sebelumnya dapat menjadi faktor terjalinnya FWB. Hubungan FWB dianggap sebagai hubungan yang seharusnya menyenangkan. Menghindari adanya komitmen dan perasaan cinta dalam sebuah hubungan dianggap bisa meminimalisir rasa sakit hati karena dalam hubungan FWB pada dasarnya tidak boleh melibatkan perasaan.
Motif terakhir yang menjadi faktor pendukung informan memilih hubungan FWB adalah faktor kebebasan. Pada hubungan lainnya seperti pacaran memiliki kemungkinan konflik yang melibatkan perasaan cemburu sehingga muncul beberapa aturan dalam hubungan untuk menghindari rasa cemburu. Contohnya adalah larangan tidak diperbolehkan pergi bersama lawan jenis walaupun hanya sekedar teman. Hal tersebut merupakan pertimbangan yang membuat seseorang malas berada dalam suatu hubungan serius. Menjalani hubungan FWB menguntungkan karena tetap memiliki kebebasan untuk berteman dan pergi dengan siapa pun. Berbeda dengan pacaran dimana pergerakan untuk pergi dengan lawan jenis lebih terbatas.
Hasil penelitian Putri & Ayuningtyas tahun 2023 juga menunjukkan bahwa melalui hubungan FWB ternyata dapat membuka diri secara seksual kepada pasangan untuk mencapai tujuan komunikasi dengan cara membuka topik-topik percakapan. Penelitian ini pun menemukan adanya dampak positif dan negatif yang dirasakan oleh orang-orang yang menjalani hubungan FWB ini.
Ditulis Oleh :
Dr. Fitria Ayuningtyas
Prodi S2 Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta
(Marieska Harya Virdhani)