JAKARTA - Tim peneliti menemukan mahakarya berupa karya seni di langit-langit Kuil Esna, kuil yang berusia 2.200 tahun. Mereka menemukan lukisan kuno dewa-dewa Mesir.
Lukisan tersebut menunjukkan dewa Mesir Orion (juga disebut Sah), Sothis, dan Anukis di perahu tetangga, dengan dewi langit Nut menelan langit malam di atas mereka. Adegan ini menggambarkan mitologi yang merinci Tahun Baru Mesir, menurut Universitas Tübingen di Jerman, yang bergabung dalam proyek restorasi dengan Kementerian Pariwisata dan Purbakala Mesir.
BACA JUGA:
Dalam adegan ini, Orion melambangkan konstelasi dengan nama yang sama, sedangkan Sothis melambangkan Sirius, bintang paling terang di langit malam, disebut juga Alpha Canis Majoris. Bintang cemerlang ini tidak terlihat di langit malam Mesir kuno selama 70 hari dalam setahun sebelum terlihat lagi di timur.
Hal ini juga bertepatan dengan banjir musiman Sungai Nil, yang diyakini orang Mesir kuno terjadi sekitar 100 hari setelah kemunculan Sirius. Sedangkan dewi Anukis dikaitkan dengan surutnya air banjir di Sungai Nil seperti dilansir dari Science Times, Senin (30/10/2023).
Karya seni ini merupakan yang terbaru dari beberapa penemuan di Kuil Esna. Lukisan-lukisan itu tertutup jelaga, kotoran, dan kotoran burung yang berumur 2.000 tahun. Para ilmuwan telah membersihkan langit-langit selama lima tahun terakhir, yang mengungkap beragam gambaran. Ini termasuk dewa mitologi, konstelasi astronomi, penggambaran zodiak kuno, dan lebih dari 200 prasasti yang sebelumnya tidak diketahui.
BACA JUGA:
Kuil Kuno
Kuil Esna dibangun sekitar 2.200 tahun yang lalu dan mengalami renovasi besar-besaran di bawah pemerintahan Romawi ketika menguasai Mesir 2.000 tahun yang lalu. Tidak seperti kuil lainnya, kuil ini tidak didedikasikan untuk satu dewa saja.
Para ahli selesai membersihkan langit-langit dan memulihkan banyak lukisan lainnya. Salah satu karya seni tersebut menggambarkan tubuh singa bersayap empat dan kepala domba jantan.
Menurut sebuah prasasti, gambar yang digambarkan mewakili "angin selatan", yang terkait dengan panas terik. Sejak pemugaran langit-langit selesai, tim peneliti berencana membersihkan kolom, dinding, dan pronaos atau area depan candi.
BACA JUGA:
Proyek ini diharapkan dapat mengungkap warna dan detail gambar baru yang samar-samar terlihat melalui kotoran. Analisis sisa-sisa candi memungkinkan para peneliti untuk mendapatkan wawasan yang lebih baik tentang makna dan tujuan dekorasi.
(Dani Jumadil Akhir)