Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Rokok Jadi Faktor Utama Penyebab Stunting? Cek Faktanya

Salsyabila Sukmaningrum , Jurnalis-Rabu, 11 Oktober 2023 |16:20 WIB
Rokok Jadi Faktor Utama Penyebab Stunting? Cek Faktanya
Rokok Jadi Faktor Utama Penyebab Stunting? (Foto: Freepik)
A
A
A

JAKARTA - Konsumsi rokok jadi faktor utama penyebab stunting? Faktanya, adanya dugaan penyebab stunting dikarenakan produk hasil tembakau (rokok) dinilai kurang tepat oleh tim peneliti Pusat Penelitian Kebijakan Ekonomi (PPKE) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya (FEB UB).

Hasil kajian menunjukkan bahwa produk hasil tembakau seperti rokok bukanlah faktor utama akan tetapi pendidikan, pendapatan, dan kualitas lingkungan masyarakat yang mendorong terjadinya stunting dan penyakit tidak menular (PTM).

Kajian tersebut dilakukan oleh PPKE FEB UB untuk menyikapi pro dan kontra penyebab stunting dan PTM.

Riset berbasis data primer dengan melakukan survei pada masyarakat di beberapa daerah, yakni NTT, Jawa Timur, Jawa Tengah, DKI Jakarta, Banten, dan Bali.

Direktur PPKE FEB UB Candra Fajri Ananda mengatakan, berdasarkan hasil survei dan analisis yang telah dilakukan dengan menggunakan random forest, faktor dominan penyebab terjadinya PTM di Indonesia adalah pendapatan, makanan dan minuman berpemanis, serta kurangnya konsumsi sayur.

Di sisi lain, berdasarkan analisis menggunakan Structural Equation Modelling (SEM) menunjukkan bahwa pendidikan, pendapatan, dan kepemilikan jaminan kesehatan memiliki berpengaruh signifikan dalam menurunkan terjadinya PTM. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa aktivitas fisik dan pola makan minum juga berpengaruh pada PTM di Indonesia.

“Hasil kajian kami menunjukan bahwa konsumsi produk hasil tembakau seperti rokok dan lingkungan yang terkontaminasi oleh asap rokok bukan indikator utama penyebab PTM,” kata Candra dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Rabu (11/10/2023).

Candra mengatakan, temuan riset PPKE FEB UB terkait stunting menunjukkan bahwa tinggi badan orangtua, pendidikan, pendapatan dan lahir badan cukup bulan berpengaruh signifikan dalam menurunkan balita stunting. Selain itu, pendapatan dan sanitasi juga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap penurunan balita stunting.

Candra juga menegaskan, temuan penting lain dari kajian PPKE FEB UB menunjukkan bahwa konsumsi rokok orangtua balita, terutama ayah, bukan merupakan faktor utama penyebab terjadinya stunting di Indonesia. Hal ini karena variabel orangtua merokok hanya memiliki kontribusi sebesar 0,7% terhadap terjadinya stunting di Indonesia.

“Dukungan pembiayaan kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah juga memiliki peran besar dalam penurunan stunting, dimana belanja kesehatan melalui dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) dan peningkatan anggaran kesehatan melalui transfer ke daerah dan dana desa (TKDD) berdampak signifikan terhadap penurunan angka stunting di Indonesia,” ujarnya.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement