JAKARTA - Banyaknya sampah daun kering di lingkungan sekolah akibat cuaca musim kemarau, dimanfaatkan para siswa SD di kabupaten Purwakarta, Jawa Barat untuk diolah menjadi kompos pupuk organik kering dan pupuk organik basah. Pupuk kompos organik hasil olahan siswa pun diimplementasikan terhadap tanaman yang ada di halaman sekolah.
SDN Pasawahan Kidul, kecamatan Pasawahan, kabupaten Purwakarta mengumpulkan sampah daun kering yang berguguran di lingkungan sekolah. Kemudian sampah-sampah ini dimasukan ke dalam tong bekas cat cair.
Kegiatan para siswa ini selain membuat halaman sekolah menjadi bersih dan rapi juga akan mengubah sampah daun kering menjadi kompos baik berbentuk pupuk organik kering maupun pupuk organik basah. Ini hasil pencampuran dengan sampah rumah tangga yang telah dikumpulkannya.
BACA JUGA:
Adapun untuk pembuatan kompos dari daun kering ini membutuhkan waktu dua minggu hingga satu bulan. Setelah menjadi kompos, para siswa ini langsung digunakan memupuk tanaman di sekolah seperti sayuran.
Kepala Sekolah SDN Pasawahan Kidul, A'i Jubaedah mengatakan dengan banyaknya sampah daun kering akibat kemarau, para siswa pun mengolahnya menjadi pupuk kompos organik. Ini sesuai dengan program dinas pendidikan kabupaten Purwakarta tentang tatanen di bale atikan.
BACA JUGA:
Meski cuaca musim kemarau berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman, namun berbagai tanaman di lingkungan sekolah ini. Itu termasuk tanaman sayur mayur malah tumbuh subur karena selalu di rawat menggunakan pupuk organik hasil olahan siswanya.
(Marieska Harya Virdhani)