JAKARTA - Sebanyak 102 Sarjana Terapan Teknik diwisuda dalam Sidang Senat Terbuka Wisuda Politeknik Teknologi Nuklir tahun ajaran 2023. Salah satu lulusan terbaiknya yakni Isna Sylmi Qaira dari Program Studi Teknokimia Nuklir dengan IPK 3,99.
Lulusan terdiri dari 33 Sarjana dari Program Studi Teknokimia Nuklir, 33 dari Program Studi Elektronika Instrumentasi, dan 36 Sarjana dari Program Studi Elektro Mekanika. Waka BRIN Prof. Dr. Ir. Amarulla Octavian, M.Sc., DESD., ASEAN Eng., memberikan orasi ilmiah pada Sidang Senat Terbuka Wisuda Politeknik Teknologi Nuklir TA. 2023 pada tanggal 27 September 2023 di Yogyakarta. Hadir para pejabat BRIN, dan perwakilan dari Ditjen Vokasi Kemendikbud Ristek, Bapeten, Pemprov DIY, dan beberapa Perguruan Tinggi.
Waka BRIN menekankan pentingnya Sivitas Akademika Politeknik Teknologi Nuklir untuk memahami sepenuhnya Kebijakan Pembangunan Iptek dalam RPJMN 2020-2024 yang diarahkan pada Iptek Inovasi sebagai bagian dari pilar produktivitas untuk membangun manusia yang berkualitas dan berdaya saing tinggi. Dalam kebijakan pengembangan Iptek itu, maka beberapa faktor patut dipedomani, seperti, pertama, pemanfaatan Iptek sebagai penghela pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Kedua, peningkatan kapabilitas adopsi teknologi dan inovasi.
Ketiga, penciptaan ekosistem inovasi peningkatan efektivitas. Keempat, pemanfaatan dana Iptek Inovasi. Sebagai satu-satunya Politeknik Teknologi Nuklir di Indonesia, maka kurikulum ketiga program Studi dapat dioptimalkan untuk peningkatan kapasitas intelektual para dosen dan staf kependidikan, serta para mahasiswa agar memiliki keunggulan komparatif sekaligus keunggulan kompetitif.
“Tidak banyak negara di dunia yang memiliki Politeknik Teknologi Nuklir, sehingga para alumni memiliki peluang yang besar untuk bisa bekerja di luar negeri. Beberapa organisasi internasional dan industri regional selalu membutuhkan lulusan Politeknik Teknologi Nuklir,” katanya dalam keterangan resmi kepada Okezone, Rabu (27/9/2023).
BACA JUGA:
Waka BRIN juga berpesan agar para alumni tetap bersemangat untuk melanjutkan jenjang pendidikan hingga mencapai Doctor dan Post-Doctoral di bidang teknologi nuklir. Indonesia Emas 2045 merupakan kesempatan para pakar teknologi nuklir Indonesia untuk berkontribusi positif bagi Pembangunan Nasional.
(Marieska Harya Virdhani)