Dilansir dari CNBC, Senin (25/9/2023), peneliti menggunakan kuesioner untuk menilai kebutuhan akal kognisi. Sebanyak 60 subjek dibagi menjadi dua kelompok ("pemikir" dan "non - pemikir") berdasarkan tanggapan survei mereka. Semua peserta memakai pelacak aktivitas selama tujuh hari, memberikan para peneliti wawasan tentang kebiasaan mereka.
BACA JUGA:
Data menunjukkan bahwa mereka yang memiliki IQ lebih tinggi tidak mudah bosan, sehingga membuat mereka menjadi kurang aktif dan menghabiskan lebih banyak waktu untuk berpikir.
(Marieska Harya Virdhani)