Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Yasonna Laoly Beri Kuliah Umum, Bicara soal Kritik yang Konstruktif pada Pemerintah

Avirista Midaada , Jurnalis-Kamis, 14 September 2023 |23:15 WIB
Yasonna Laoly Beri Kuliah Umum, Bicara soal Kritik yang Konstruktif pada Pemerintah
Yasonna Laoly kuliah umum di Universitas Brawijaya (Foto: Avirista Midaada)
A
A
A

MALANG - Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Republik Indonesia Yasonna Laoly menegaskan Presiden Joko Widodo dan pemerintah tak anti kritik. Sebab di dunia ini tidak ada kebijakan pemerintah negara manapun yang sempurna. Hal itu disampaikan saat menjadi narasumber dalam kuliah umum di Universitas Brawijaya, pada Kamis (14/9/2023).

"Mengkritik pemerintah boleh, tidak ada yang sempurna, Tetapi harus kritik yang konstruktif, dengan cara yang baik karena tidak ada yang tidak ada yang sempurna di dunia ini," kata Yasonna Laoly.

Namun kritikan yang disampaikan harus berbasiskan data dan bersifat destruktif atau bersifat membangun. Maka ketika ada pernyataan masyarakat yang berujung laporan hukum mengenai kritikan ke presiden dan pejabat negara, lebih karena faktor merendahkan harkat martabat sebagai seorang manusia.

"Bukan mengkritik presiden yang dilarang, tapi merendahkan harkat martabat Presiden, mengkritik itu bisa tapi merendahkan harga martabat itu yang dilarang, sebagai bangsa yang Pancasila," tuturnya.

 BACA JUGA:

Bahkan ketika ia menerima kritikan dianggap tak bisa mengelola Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) hingga keimigrasian maka ia pun terbuka menerima itu. Tetapi bila sudah menyangkut harkat martabat, menteri kelahiran Sorkam ini maka ia tak segan bertindak tegas.

"Kalau kamu katakan ke saya tidak becus mengurus Lapas, tidak becus mengurus imigrasi, tidak betul mengurus Kementerian, it's fine with me, but one tell me that Yasonna itu BABI, anak haram, jadah. Karena itu merendahkan decrading," tuturnya 

"Karena kita punya harkat martabat yang direndahkan, sebagai pejabat dikritik kebijakannya its oke, bukankah presiden dipilih oleh ratusan juta rakyat Indonesia," ucapnya.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement