Paska peperangan, ada banyak benda-benda pusaka yang dirampas oleh pihak penjajah, salah satunya Keris Puputan Klungkung. Keris ini kemudian menjadi salah satu koleksi Museum Etnologi Belanda pada tahun 1956.
BACA JUGA:
Adapun ciri-ciri dari keris ini yaitu bermaterialkan logam besi, nikel, kayu, batu permata, emas, dan gading dengan ukuran panjang 67,5 cm, panjang bilah 54 cm, panjang gagang 13,5 cm, serta panjang warangka (sarung keris) 54 cm.
Pamor keris ini dapat dilihat melalui bilahnya yang bergelombang. Proses penempaan besi dan logam yang mengandung nikel juga menjadikan keris ini memiliki pola berwarna abu-abu. Tak hanya itu keris ini juga dihiasi oleh batu mulia, yakni enam buah pada bilah dan gagang serta 24 buah pada gagangnya.
Keris Klungkung sendiri memiliki nilai historis yang sangat tinggi. Benda ini menjadi saksi bisu pertempuran Kerajaan Klungkung melawan kolonialisme pada tahun 1908. Selain keris Puputan Klungkung, Kemendikbudristek juga mengupayakan pengembalian 132 karya seni Pita Maha, dan 335 koleksi khasanah Puri Cakranegara Lombok.
(Marieska Harya Virdhani)