Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kisah Allin Alya Yasmin, Peraih Beasiswa LPDP Jadi Rebutan 7 Universitas Dunia

Erfan Erlin , Jurnalis-Selasa, 05 September 2023 |14:08 WIB
Kisah Allin Alya Yasmin, Peraih Beasiswa LPDP Jadi Rebutan 7 Universitas Dunia
Penerima beasiswa di tujuh negara lewat LPDP, kerudung pink. (Foto: Erfan Erlin)
A
A
A

YOGYAKARTA - Namanya, Allin Alya Yasmin, pelajar asal Dusun Budegan II Kalurahan Piyaman Kapanewon Wonosari Gunungkidul. Dia merupakan peraih beasiswa LPDP yang berhasil diterima di tujuh universitas di dunia.

Pelajar kelahiran 26 Februari 2005 ini selalu berprestasi sejak kecil. Terbukti, dia diterima di 7 Universitas di luar negeri seperti University of Toronto Canada, kemudian Monash University Australia, Curtin University Australia, University of Western Australia, Wageningen University Belanda, University of British Columbia Canada dan Hong Kong University Of Science And Technology.

 BACA JUGA:

Putri dari Siti Widiyaningsih (46) ini lulus SMP sudah diterima di SMA Unggulan CT Arsa Foundation Sukoharjo. Dan lulus SMA,dia kemudian mendapat beasiswa Indonesia Maju dari Kementerian Riset Teknologi dan LPDP. Prestasi inilah yang membanggakan ibunya yang hanya seorang Guru PAUD dan pengajar TPA ini.

Putri sulung dari dua bersaudara ini mengaku mengikuti program beasiswa LPDP karena terinspirasi kakak kelasnya. Di mana kakak kelasnya sewaktu SMA tersebut diterima di 11 universitas luar negeri. Oleh karena itu, dia akhirnya memutuskan mencoba mendaftar beasiswa ke luar negeri.

"Saya kemudian mencoba mendaftar ke 7 universitas. Dan Alhamdulillah diterima," tutur dia dikutip, Selasa (5/9/2023).

Alin mengatakan sebenarnya alokasi LPDP tersebut bisa mendaftar di 8 universitas di luar negeri. Namun dia hanya mendaftar ke 7 universitas karena hendak berjaga-jaga jika memang tidak diterima di 7 universitas maka setidaknya masih ada cadangan 1 universitas lagi

 BACA JUGA:

Dia akhirnya diterima di 7 universitas tempat dia mendaftar. Namun dia memilih University of Toronto Canada. Meskipun awalnya sebenarnya dia lebih menginginkan untuk kuliah di Hongkong University Of Science And Technology, namun mencermati referensi yang ada, akhirnya dia memilih University of Toronto Canada.

Kuliah di luar negeri merupakan mimpinya sejak kecil. Dia bersyukur dapat diterima di tempat kuliah yang diimpikannya tersebut. Meskipun berasal dari kalangan kurang mampu, namun dia bersyukur ada program beasiswa dari pemerintah sehingga dirinya bisa kuliah di luar negeri.

"Sejak dulu saya memang punya cita-cita untuk kuliah di luar negeri. Makanya saya aktif mencari informasi tentang beasiswa. Kalau tidak aktif cari informasi ya tidak akan tahu. Dan saya bersyukur ada kakak kelas yang juga memberitahu,"terang dia.

Sejak lulus SMP dia memang langsung mendapatkan beasiswa. Di SMA dia mendapat beasiswa untuk sekolah di SMA Unggulan CT Arsa Foundation Sukoharjo. Tentunya juga harus melalui proses seleksi di antaranya tes tertulis seperti Bahasa Indonesia Bahasa Inggris ataupun matematika.

Kemudian ada seleksi wawancara dan juga home visit dan juga tes kesehatan sama psikotes psikologis SMA. Home visit tersebut juga menjadi sarana pihak sekolah untuk mengetahui kondisi dan keadaan dari calon siswa mereka.

"Saya di SMA unggulan 3 tahun termasuk asrama makan biaya hidup sehari-hari kemudian kebutuhan pribadi seperti deterjen, sabun mandi. seperti itu," ucapnya.

Karena diterima kuliah di luar negeri otomatis membawa nama baik Indonesia. Oleh karenanya nanti dia akan mencoba memperkenalkan budaya Indonesia. Sepanjang yang dia tahu, belum banyak yang mengenal dan mengetahui keberadaan Indonesia itu sendiri.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement