BANDUNG - Untuk bisa mengikuti program pertukaran mahasiswa merdeka (PMM), tidak mudah. Mereka harus mengikuti seleksi ketat dari ribuan orang mahasiswa lainnya.
Kepala Program PMM Kemendikbudristek Asri Aldila Putri mendorong mahasiswa PMM dapat memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya. Peserta PMM merupakan mereka yang terpilih dari 47 ribu pelamar program PMM se-Indonesia.
BACA JUGA:
“Teman-teman merupakan bagian dari mahasiswa PMM yang terpilih untuk bisa merasakan kebinekaan dari kebudayaan Indonesia,” kata Asri saat memberikan sambutan terkait program PMM di kampus Universitas Padjadjaran (Unpad), Senin (28/8/2023).
Asri mengatakan, Unpad merupakan perguruan tinggi dengan jumlah terbanyak menerima mahasiswa program PMM. Bahkan, menjadi satu-satunya perguruan tinggi yang terbanyak melaksanakan program pertukaran mahasiswa sepanjang sejarah pelaksanaan PMM maupun program Permata.
“Unpad (kami nilai) luar biasa dan bisa menjadi benchmarking seluruh perguruan tinggi di Indonesia bagaimana cara melaksanakan PMM,” kata Asri.
Koordinator PMM Unpad drg. Erli Sarilita, M.Sc., PhD, mengatakan, tahun ini sebanyak 5.214 mahasiswa mendaftar program PMM ke Unpad. Para pendaftar berasal dari 130 perguruan tinggi dari seluruh provinsi di luar Pulau Jawa.
BACA JUGA:
Kuota keseluruhan mahasiswa PMM di Unpad sebesar 1.250 orang. Jumlah ini meningkat lima kali lipat dibandingkan kuota tahun lalu yaitu sebesar 245 orang. Kapasitas Unpad sebagai PTN BH dipercaya untuk mengelola sampai dengan 1.250 mahasiswa pertukaran.
“Selain itu, tingkat keberhasilan pengelolaan dan tingkat kepuasan mahasiswa PMM 2 dinilai sangat baik. Di sisi lain, target Kemdikbudristek yang meningkat untuk PMM 3. Peminat mahasiswa untuk melakukan studi di kota Bandung dan sekitarnya sangat tinggi sehingga menjadi tujuan favorit mahasiswa PMM 2022 seperti halnya Bali dan Jogjakarta,” tutur Erli.