JAKARTA – 40 contoh majas personifikasi sering digunakan sehari-hari seringkali diucapkan masyarakat. Majas adalah gaya bahasa yang merupakan perumpamaan.
Umumnya diucapkan untuk menggantikan kalimat atau makna yang sebenarnya. Ada pula yang menggunakannya sebagai bumbu atau membuat kalimat menjadi lebih hidup.
Majas adalah gaya bahasa dalam bahasa Indonesia. Seringkali seseorang mengucapkannya namun kita tidak menyadarinya.
Sedangkan personifikasi adalah sebuah majas yang menyiratkan benda mati bisa melakukan sesuatu seperti manusia. Tujuannya seolah-olah agar terdengar lebih puitis.
Dilansir dari berbagai sumber pada Kamis (24/8/2023) berikut contoh majas personifikasi sering digunakan sehari-hari.
BACA JUGA:
Contoh Majas Personifikasi Sering Digunakan Sehari – hari
1. Bulir padi menunduk seolah menyapaku di pagi hari.
2. Air hujan menari-nari di belakang rumahku.
3. Lagu-lagu kebangsaan umumnya memanggil jiwa nasionalisme kita.
4. Dia tidak ada kabar bagai hilang ditelan Bumi.
5. Sepi menyanyi, malam dalam mendoa tiba.
6. Meriak muka air kolam jiwa.
7. Dan dalam dadaku memerdu lagu, menari-nari seluruh aku (Deru Campur Debu, Chairil Anwar)
8. Angin membelai rambutnya yang tergerai.
9. Bulan tersenyum kepada bintang.
10. Di atas sana ada rembulan yang cantik bagaikan bidadari sedang tersenyum padaku.
11. Kami duduk di tepi pantai sambil melihat obak yang saling berkejaran.
12. Kobaran api melahap puluhan rumah dalam waktu sekejap saja.
13. Matahari baru saja kembali ke peraduannya, ketika kami tiba di sana.
14. Kaulah kandil kemerlap, peliat jendela di malam gelap, melambai pulang perlahan, sabar setia selalu (Nyanyi Sunyi, Amir Hamzah)
15. Bulan dan bintang bercumbu mengiringi suasana malam yang sunyi.
16. Peluit petugas kereta api menjerit di tengah hiruk pikuk suasana stasiun.
17. Bingkisan hadiah itu menggelitik tangan saya untuk segera membukanya.
18. Genangan lumpur menahan diri sejenak.
19. Gelang emas itu mencengkeram pergelangan tangannya dengan erat.
20. Koran lokal menulis kisah perjuangan hidupnya.
21. Pohon bambu di belakang rumah berbisik bisik tertiup angin sore
22. Sepasang mata boneka itu bersinar tajam menatapku di kegelapan malam
23. Angin sepoi sepoi membelai lembut bumi dan seluruh isinya agar tertidur lelap
24. Angin datang kasih kabar
25. Mungkin semesta ini sudah bosan melihat tingkah laku manusia
26. Mobilmu sudah tua renta, tulang-tulangnya tak lagi berdaya
27. Pasir berbisik di tengah sejuknya udara pagi
28. Bintang-bintang bernyanyi, bulan pun tersenyum
29. Angin membelai rambutnya yang tergerai
30. Baunya menyengat, merasuk masuk ke dalam hidung
BACA JUGA:
31. Mentari pagi tersenyum menyapa anak-anak yang sedang berjalan
32. Gedung-gedung tinggi membusungkan dada dengan sombongnya
33. Lampu-lampu menerangi jalan kami di tengah malam
34. Jarum suntik membuatnya ketakutan
35. Zebra cross membantunya menyeberangi jalan besar
36. Gambar itu menakuti-nakuti setiap orang yang melihatnya
37. Ruangan ini menjadi saksi atas apa yang terjadi di masa lalu
38. Dinding ini melindungi kami dari dinginnya angin malam
39. Isu resesi membuat banyak orang ketakutan
40. Buku ini mengajarkan kita banyak hal tentang kehidupan
(Marieska Harya Virdhani)