LONDON - Sebuah laporan baru Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menimbulkan kekhawatiran pada Rabu (26/7/2023) tentang penggunaan smartphone atau telepon selular (ponsel) yang berlebihan.
Laporan ini pun menyerukan agar penggunaan ponsel dilarang di sekolah-sekolah di seluruh dunia. Menurut badan pendidikan, sains, dan budaya PBB UNESCO, penggunaan ponsel yang berlebihan berdampak pada pembelajaran.
Laporan UNESCO tentang teknologi dalam pendidikan mendesak negara-negara untuk mempertimbangkan secara hati-hati bagaimana teknologi digunakan di sekolah.
Ini menekankan perlunya "visi yang berpusat pada manusia" di mana teknologi digital berfungsi sebagai alat daripada didahulukan.
Berbicara kepada UN News, Manos Antoninis dari UNESCO juga memperingatkan bahaya kebocoran data dalam teknologi pendidikan, karena hanya 16 persen negara yang menjamin privasi data di ruang kelas, menurut undang-undang.
“Kami tahu bahwa sejumlah besar data digunakan tanpa regulasi yang sesuai, sehingga data ini akhirnya digunakan untuk tujuan non-pendidikan lainnya, tujuan komersial, dan itu tentu saja merupakan pelanggaran hak yang perlu diatur,” terangnya, dikutip UN News.
Laporan yang berjudul ‘Teknologi dalam pendidikan: Alat dalam istilah siapa?’, diluncurkan pada sebuah acara di Montevideo, Uruguay yang diselenggarakan oleh UNESCO dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Uruguay, dengan dukungan tambahan dari Ceibal Foundation dan 18 menteri pendidikan dari seluruh dunia. Laporan ini mengusulkan empat pertanyaan yang harus direnungkan oleh pembuat kebijakan dan pendidik karena teknologi pendidikan semakin mudah diakses dan digunakan di seluruh dunia.