Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kolaborasi UPN Veteran Jakarta dan UPN Yogyakarta Giatkan Gerakan Literasi Sekolah

Fahmi Firdaus , Jurnalis-Senin, 17 Juli 2023 |18:36 WIB
Kolaborasi UPN Veteran Jakarta dan UPN Yogyakarta Giatkan Gerakan Literasi Sekolah
Foto: dok UPN Veteran
A
A
A

YOGYAKARTA - Pemerintah membuat program Gerakan Literasi Sekolah (GLS) untuk meningkatkan minat baca di kalangan anak usia sekolah; usia yang dianggap krusial dalam membangun tradisi dan budaya baca masyarakat.

Pasalnya, tingkat literasi Indonesia umum diketahui berada pada peringkat yang rendah. GLS menjadi program yang harus dijalankan di semua sekolah, namun pada implementasinya sangat beragam dan dinamis, serta tak kunjung menunjukkan hasil signifikan.

Terutama di era digitalisasi saat ini ketika fokus dan perhatian anak sangat kuat tertarik pada konten-konten dari media sosial.

Hal ini membuat tim gabungan dosen Ilmu Komunikasi, UPN Veteran Jakarta dan Yogyakarta bersama-sama melakukan pengabdian kepada masyarakat terkait peningkatan minat baca anak SMA melalui program Gerakan Literasi Sosial (GLS). Kegiatan ini dilakukan di SMA Gama, Yogyakarta.

Tim gabungan ini terdiri dari Puji Lestari, (UPN Veteran Yogyakarta), Munadhil Abdul Muqsith, Ana Kuswanti,  Radita Gora Tayyibnafis, dan Nuril Ashivah Misbah (UPN Veteran Jakarta).

“Kemampuan literasi merupakan keterampilan dasar yang harus dikuasai oleh semua orang,” ujar Puji Lestari, Senin (17/7/2023).

Keterampilan literasi yang meliputi kemampuan membaca, menulis, mengelompokkan informasi, menarik kesimpulan yang berguna dalam kehidupan sehari-hari di semua lini.

“Bagi siswa-siswa SMA, membaca buku-buku nonteks pelajaran akan membantu untuk mengasah keterampilan lain yang dibutuhkan,”ujarnya.

Dia memberi contoh, sastra yang mengolah rasa dan menajamkan empati, buku how to untuk keterampilan teknis, dan buku-buku self improvement untuk membangun personality yang positif dan sesuai dengan era saat ini.

Dalam kesempatan yang sama, Munadhil Abdul Muqsith, menyampaikan perkembangan hari ini semakin mensyaratkan kemampuan literasi.

“Ke depan tantangan politik elektoral (Pemilu 2024) yang semakin dekat akan hadir bersamaan dengan hoax, hate speech, mis dan disinformasi seperti tahun-tahun yang sudah-sudah,”ujarnya.

“Hanya kemampuan literasi seperti menyaring, check and recheck, dan mengonfirmasi informasi yang mampu melindungi generasi dari kabar-kabar sesat yang merusak kohesi sosial,” sambungnya.

Kesadaran akan literasi harus ditanamkan sejak dini di usia-usia sekolah. SMA Gama sendiri telah menjalankan program GLS sejak tahun 2015 dengan agenda membaca 15 menit sebelum kelas dimulai. Dari buku-buku yang dibaca, siswa kemudian membuat rangkuman yang kemudian diarsipkan di perpustakaan.

Kegiatan merangkum hasil bacaan menjadi salah satu cara agar siswa berlatih bahasa, menulis, dan menyimpulkan gagasan dari sebuah buku. Diakui oleh para siswa dari kegiatan membaca dan merangkum, mereka jadi lebih mudah dalam memahami teks-teks pelajaran dan teks-teks soal berupa narasi panjang.

(Fahmi Firdaus )

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement