JAKARTA - Bumi manusia adalah salah satu novel yang memberikan kritik terhadap kondisi sosial di Indonesia dengan latar waktu di akhir abad 19 hingga abad 20, yaitu pada masa penjajahan kolonial Belanda.
Tidak hanya itu, novel ini juga menceritakan tentang kisah percintaan seorang pribumi dengan seorang gadis Indonesia yang merupakan keturunan Belanda.
Minke adalah seorang priyayi keturunan pribumi dengan sosok yang berpemikiran revolusioner dan mengagumi peradaban Eropa. Di dalam tubuhnya mengalir darah para raja di Pulau Jawa, namun dirinya hampir tidak dikenali lagi sebagai orang Jawa.
Walaupun demikian ia tetap dianggap rendah oleh teman-teman di sekolahnya, karena dia hanyalah seorang pribumi.
Sebagai siswa HBS (HogereBurgerschool) yang berprestasi, Minke juga sosok pemuda cerdas yang juga mencintai sastra. Karena kecintaannya terhadap sastra ia kerap kali menulis artikel untuk koran dan berani melawan pemerintah sebagai penulis berita, dengan menggunakan nama penanya yaitu, Max Tollenaar. Hal tersebut dilakukan demi keamanannya sendiri.
Pertemuan Minke dengan gadis bernama Annelies yang merupakan putri dari Nyai Ontosoroh banyak menimbulkan masalah baru. Perasaan yang timbul di antara keduanya menimbulkan banyak pihak melarangnya, termasuk ayah dan Kakak Minke.
Juga kedekatan Minke dengan Nyai Ontosoroh membuat ayah Minke tak setuju karena dia hanyalah seorang Nyai yang dianggap menjijikan oleh masyarakat dan sama rendahnya dengan binatang peliharaan.