JAKARTA - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim menghapuskan membaca, menulis, dan berhitung (calistung) dalam proses seleksi masuk sekolah dasar (SD).
Hal ini termuat dalam Merdeka Belajar Episode ke-24: Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan di Jakarta yang telah diluncurkan pada Selasa 28 Maret 2023.

Bicara Soal Program Merdeka Belajar, Mendikbudristek Nadiem: Bertujuan Kejar Ketertinggalan
“Siap sekolah adalah proses, bukan hasil. Bukan sekadar pemberian label antara anak yang sudah siap atau belum siap sekolah,” jelas Mendikbudristek dalam keterangan tertulisnya.
Nadiem menyampaikan empat fokus yang perlu dilakukan dalam pembelajaran untuk mengakhiri miskonsepsi di atas.
Pertama, transisi PAUD ke SD perlu berjalan dengan mulus, di mana proses belajar mengajar di PAUD dan SD/ MI/ sederajat kelas awal harus selaras dan berkesinambungan.

Platform Merdeka Mengajar Tembus 2 Juta Pengguna, Menteri Nadiem: Guru Bisa Belajar Mandiri
Kedua, perhatikan juga hak anak untuk dibina dari kemampuan lain, bukan hanya kemampuan kognitif, tetapi juga kemampuan fondasi lain yang menyeluruh. Kemampuan fondasi di antaranya kematangan emosi, kemandirian, kemampuan berinteraksi, dan lainnya.
Fokus ketiga, lanjut Menteri Nadiem, adalah pembangunan secara bertahap kemampuan dasar literasi dan numerasi. Pembangunan itupun harus dengan cara yang menyenangkan.
Keempat, “siap sekolah” merupakan hal dasar dari anak yang perlu dihargai oleh satuan pendidikan dan orang tua yang bijak. Setiap anak memiliki kesiapan masing-masing, yang tergantung dari kemampuan, karakter, dan kematangan emosinya, sehingga tidak dapat disamaratakan dengan standar atau label-label tertentu.
(Widi Agustian)