Untuk Tes Literasi nantinya terdiri dari Literasi dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris serta Penalaran Matematika.
Dalam materi Literasi Bahasa Indonesia akan berisikan 30 soal dengan waktu pengerjaan 45 menit.
Teks bacaan yang diujikan di materi ini adalah teks umum, teks sastra, teks saintek, dan teks sosial humaniora.
Teks umum berupa bacaan bergenre inspiratif dan informasi umum dan teks sastra berupa teks bergenre novel.
Sementara teks saintek dan sosial humaniora berupa teks bergenre eksplanatif, ulasan, serta argumentatif.
Berikut ini adalah contoh soal dari Literasi Bahasa Indonesia yang diujikan pada SNBT 2023 yang bisa menjadi acuan peserta nantinya:
Informasi berikut digunakan untuk mengerjakan soal nomor 1 dan 2.
Permainan Lato-lato sedang menjadi tren setelah viral di Tik Tok. Permainan tersebut menggunakan sepasang bola kecil yang dikaitkan dengan seutas tali, dan kedua bola diayunkan hingga berbenturan, dan di situlah letak keasyikan dari bermain Lato-lato. Bermain Lato-lato juga memberikan manfaat yakni melatih kesabaran, keseimbangan, ketenangan berpikir, dan kemampuan dasar motorik.
Lato-lato berkembang pada dekade 60-an dan mulai diperkenalkan di Amerika Serikat pada tahun 70-an. Pada tahun 90-an Lato-lato mulai merambah ke Indonesia. Lato-lato secara harfiah berasal dari bahasa Bugis. Di Makassar disebut sebagai Kato-kato. Sedangkan di Jawa disebut sebagai Tek-etek.
Secara sosiologis, Lato-lato yang trending disebabkan oleh adanya pewarisan ingatan sosiohistoris akan eksistensi artefak klasik dan menandakan eksistensi piranti-piranti permainan kontemporer tidak lebih baik dari perkakas permainan lawas.
Pewarisan memori sosiohistoris Lato-lato dibentuk dari sisi fenomenologis pada individu atau kelompok terhadap pengalaman di masa lalu untuk kemudian dimaknai atau didefinisikan ulang pada saat ini baik dalam hal fungsi, ciri khas, bentuk, nama maupun nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.
Aktualisasi kembali permainan Lato-lato di era ini juga dapat menjadi sarana alternatif agar anak-anak tidak terlalu terikat dan termanjakan dengan gadget, melatih kemampuan manual anak, dan memotivasi seorang individu khususnya anak yang cenderung lebih suka bermain untuk mengembangkan diri secara aktif dalam mendayagunakan pengalaman kebertubuhannya secara unik dan lebih dinamis terhadap artefak-artefak lama.
Pengalaman kebertubuhan tersebut memperlakukan tubuh secara natural dalam mengonstruksi ide, rasionalitas, kreativitas, dan sisi kerja material yang memiliki nilai guna berkelanjutan secara historis dalam kehidupan sekaligus menjadi kritik terhadap wacana dominan digital games dan permainan modern lainnya yang cenderung meminggirkan eksistensi permainan lawas yang telah terbentuk dalam kultur masyarakat.
1. Dalam bacaan, terdapat pernyataan “Lato-lato yang trending disebabkan oleh adanya pewarisan ingatan sosiohistoris akan eksistensi artefak klasik”.
Penyataan berikut ini yang merupakan penjelas yang tepat atas pernyataan tersebut adalah...
(A) eksistensi piranti pemainan kontemporer tidak lebih baik dari perkakas pemainan lawas
(B) pengalaman hidup seseorang atau kelompok di masa lalu yang kemudian dimaknai pada masa kini
(C) sarana alternatif agar anak tidak terlalu terikat dan termanjakan dengan gadget
(D) meminggirkan eksistensi permainan lawas yang telah terbentuk dalam kultur masyarakat
(E) memotivasi individu untuk mengembangkan diri secara aktif
(Jawaban yang benar adalah B).
2. Berilah jawaban benar atau salah pada setiap pernyattaan berikut ini
- Permainan lawas yang sedang menjadi tren tersebut menggunakan sebuah bola kecil yang dikaitkan seutas tali dan kemudian diayunkan hingga berbenturan
- Permainan Lato-lato berasal dari Indonesia
- Permainan Lato-lato adalah salah satu contoh permainan kontemporer
- Kehadiran permainan Lato-lato pada masa kini, salah satunya dapat melatih kemampuan mental anak
(Jawaban yang benar adalah salah semua).
Informasi berikut digunakan untuk mengerjakan soal nomor 3 sampai dengan 4.
Pertumbuhan lumut di Candi Borobudur terus meningkat selama 3 tahun terakhir. Indikator peningkatan tersebut dilihat dari perubahan waktu pertumbuhan bryophyta. Biasanya, seusai pembersihan tumbuhan tersebut, bryophyta akan tumbuh 21 hari kemudian. Namun, kini hanya dalam waktu 2 minggu, tumbuhan itu sudah tumbuh meluas. Hal itu mungkin disebabkan oleh perubahan iklim, yaitu musim hujan lebih panjang daripada musim kemarau dibandingkan tiga tahun sebelumnya.
Selain itu, pertumbuhan lumut, ganggang, dan jamur kerak, juga semakin meluas. Data 2005 lalu, luas pertumbuhan tiga jenis tumbuhan ini mencapai 15.983 cm2. Pada 2006, serangan lumut, ganggang, dan jamur kerak meluas hingga 366.883 cm2.
Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, bagian yang banyak ditumbuhi tiga jenis tanaman ini adalah sisi sebelah utara dan bagian dasar candi, yang jarang terkena sinar matahari. Pertumbuhan lumut, ganggang, dan jamur kerak yang sering tumbuh di batuan candi dipengaruhi oleh kondisi iklim dan cuaca, termasuk curah hujan dan kelembapan udara.
Data yang dihimpun menunjukkan, sejak 1971 hingga sekarang, rata-rata kelembapan udara boleh dikatakan stabil, berkisar 70% hingga 80%. Meskipun demikian, pertumbuhan lumut tetap tak bisa dihindari, terlebih pada musim hujan seperti sekarang ini.
Lumut yang semakin meluas di candi dapat menyebabkan pelapukan dan kerusakan bangunan-bangunan benda cagar budaya, baik bangunan yang terbuat dari batu maupun bata. Lumut mempunyai pengaruh yang lebih serius dalam proses pelapukan batuan, karena akar lumut mampu menyusup ke dalam pori-pori batuan sambil mengeluarkan zat-zat organik yang bersifat korosif terhadap sebagian mineral batuan.
Lumut kemudian akan mengambil mineral terlaut pada batuan dan menyebabkan berkurangnya mineral pada batuan. Degradasi mineral pada batuan menyebabkan batuan menjadi rapuh dan rusak. Untuk menghindari kerusakan batuan lebih lanjut perlu dipikirkan metode pembersihan batu dari pertumbuhan organisme-organisme yang dapat menyebabkan terjadinya kerusakan dan pelapukan batuan.
Pertumbuhan lumut yang semakin lebat tidak membuat pengurus Candi Borobudur menambah jadwal pembersihan. Pembersihan tetap dilakukan tiga bulan sekali, yaitu dengan cara menggosok atau menyikat batu candi. Penggunaan bahan kimia seperti soda api untuk pembersihan sejauh ini masih diupayakan untuk digunakan seminimal mungkin
3. Kondisi tempat berikut yang paling optimal untuk pertumbuhan lumut berdasarkan bacaan di atas adalah...
(A) curah hujan tinggi dan minim cahaya matahari
(B) suhu udara tinggi dan curah hujan rendah
(C) kadar oksigen tinggi dan suhu udara rendah
(D) curah hujan tinggi dan banyak terkena cahaya matahari
(E) kelembapan udara tinggi dan kadar CO2 tinggi
(Jawaban yang benar adalah A).
4. “Lumut yang semakin meluas di candi dapat menyebabkan pelapukan dan kerusakan bangunan-bangunan benda cagar budaya, baik bangunan yang terbuat dari batu maupun bata.”
Pernyataan berikut ini yang merupakan penjelasan yang tepat atas pernyataan tersebut adalah...
(A) lumut dapat menutupi seluruh permukaan batuan candi
(B) akar lumut yang kuat dapat menghancurkan batuan
(C) zat korosif yang dihasilkan akar lumut menyebabkan degradasi mineral batuan
(D) lumut bersimbiosis dengan jamur kerak membuat pelapukan pada batu candi
(E) kandungan air pada lumut dapat mengikis permukaan batuan candi
(Jawaban yang benar adalah C).
Informasi berikut digunakan untuk soal nomor 5
Komunitas pengguna Kereta Rel Listrik (KRL) Jabodetabek, KRL Mania turut menanggapi soal wacana berlakunya tarif pembeda bagi kaya dan miskin. Jika demikian, ada potensi kekacauan di dalam rangkaian KRL ketika tarif diberikan tetapi fasilitas yang diterima masih sama.
"Praktik pembedaan tarif KRL akan menyebabkan kerumitan. Selain kriteria yang tidak jelas, dapat terjadi kekacauan karena ada yang merasa berhak untuk duduk atau perlakuan lebih lain. Akan ada keributan antara 'kaya' dan 'miskin' yang diakibatkan kebijakan tersebut," tulis KRL Mania.
Komunitas ini menyampaikan kalau masalahnya berada pada besaran subsidi KRL Jabodetabek, bisa dilakukan substitusi dengan subsidi dan kompensasi BBM.
"Karena itu kalau ada masalah terhadap besaran subsidi KRL Jabodetabek, sebaiknya Menteri Perhubungan mengusulkan pengalihan subsidi dan kompensasi BBM saja. Kalau tidak, Presiden dapat mempertimbangkan pengganti yang lebih memiliki keberpihakan terhadap transportasi massal, APBN, dan iklim," paparnya.
Atas wacana perbedaan tarif ini, KRL Mania meminta Presiden Joko Widodo untuk menegur Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Alasannya, karena menghadirkan wacana kebijakan kontroversial di tengah upaya mendorong penggunaan transportasi massal. Lebih lanjut, KRL Mania menilai pengguna KRL dan angkutan umum massal lainnya sebenarnya adalah pahlawan transportasi, anggaran, dan iklim.
Pertama, pengguna KRL adalah mereka yang rela menggunakan angkutan umum untuk memperlancar jalan di Jabodetabek. Sebagian pengguna memilih meninggalkan kenyamanan kendaraan pribadi dan berdesakan di KRL.
Kedua, penggunaan transportasi massal seperti KRL mengurangi melonjaknya BBM Subsidi dan Kompensasi, yang tahun ini saja dianggarkan lebih Rp 260 triliun.
Dapat dibayangkan lonjakan APBN jika pengguna KRL sejumlah sekitar 800 ribu beralih menggunakan kendaraan pribadi, serta mengisi Pertalite dan Biosolar subsidi.
Ketiga, mengurangi emisi karbon di Jabodetabek. Menurut data, total emisi karbon dari sektor transportasi di Jakarta saja mencapai 182 juta ton. Pemakaian 1 liter mobil bensin mengeluarkan emisi sekitar 2,3 kg karbon.
Sebelumnya, Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Risal Wasal menjelaskan penumpang dengan kategori mampu akan membayar sesuai dengan harga asli KRL.
Artinya maka tarif untuk penumpang mampu bisa mencapai Rp 10.000 - Rp 15.000. Namun Kemenhub masih menimbang-nimbang data apa yang akan menjadi dasar pembeda antarpenumpang karena akan menggunakan data Kementerian Dalam Negeri atau Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kementerian Sosial. Risal berharap, skema baru pembayaran tarif KRL ini bisa diterapkan secepatnya.
Namun, Kemenhub perlu berkolaborasi dengan Kemendagri untuk mencari data penumpang yang berkategori kurang mampu.
5. Alasan yang mendasari komunitas pengguna kereta rel listrik (KRL) menanggapi wacana pembedaan tarif antarpenumpang KRL adalah...
(A) subsidi angkutan umum termasuk KRL sudah membebani APBN
(B) data yang digunakan pemerintah sebagai dasar pembeda belum pasti
(C) kekhawatiran kekacauan yang terjadi di dalam rangkaian kereta
(D) potensi penumpang yang tidak mendapatkan tempat duduk di dalam rangkaian kereta semakin besar
(E) akan ada keributan antarpenumpang di stasiun kereta
(Jawaban yang benar adalah C).
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.